Cup Sebuah kecupan mendarat tepat di kening Johana. Johana membuka matanya secara perlahan dan terlihatlah wajah Candra yang tak pernah berkurang kadar ketampanannya. Candra mendekatkan hidungnya hingga menyentuh hidung Johana, membuat gadis itu merasa nyaman. Deru napas mereka saling bersahutan. Kedua tangan Candra menangkup kedua pipi Johana, ibu jari tangannya menghapus air mata gadis itu yang terus keluar tanpa bisa dikendalikan. Johana memejamkan matanya sambil berusaha mengalihkan pandangannya dari Candra, namun Candra semakin erat memegangnya dan meraih dagu Johana agar wajah gadis itu bertatapan langsung dengannya. "Apakah sesulit itu berada di sisiku?" Candra akhirnya membuka suara. Tatapan Candra terlihat sayu seolah tersiksa saat melihat tangis Johana. "Apa tidak ada ruang