Salamander Kid

1812 Kata
Pria bertubuh kekar berpenampilan eksotik itu masuk ke dalam bar hingga mengejutkan semua orang yang ada disana. Mereka tersenyum lebar tatkala pria itu datang. Bapa Isaac Morhon pun ikut tersenyum lebar tatkala Koboy itu masuk ke dalam bar. Sang Koboy nyentrik tersebut seketika menghampiri Bapa Isaac dan mencium tangannya dengan penuh takzim penghormatan. Rupanya Koboy yang baru datang itu sama saja seperti para warga kota di pinggiran Reagel Town yang lain yakni dia juga merupakan salah satu pengikut setia atau jemaat dari sekte Purgatoris yang dipimpin oleh Bapa Isaac Morhon. "Akhirnya kau datang juga," ucap Bapa Isaac. "Salamander Kid." "Tentu saja aku datang Bapa. Aku mendengar kabar kau sedang berada disini. Setelah aku sampai kemari, ternyata ada keributan di dalam sini akibat ulah pemuda ini. Kemudian aku mendengarkan semua ocehan pria tak tahu diri ini tentang dirimu Bapa. Hati dan kupingku sudah begitu panas mendengarkannya sejak tadi. Pria asing dari luar yang tak dikenal ini sudah dengan sengaja melecehkanmu Bapa. Dia terus menerus menghinamu. Aku tak bisa diam saja. Kau adalah panutan kami disini. Akan kuhabisi dia sekarang juga!" ancamnya seraya menatap tajam ke arah Loto. "Tidak, Salamnder Kid, tolong jangan." Ucap Michah memohon sembari tangannya coba melindungi Loto. "Seperti yang kukatakan, aku akan segera pergi meninggalkan rumahku. Aku akan pindah ke tempat lain segera, aku berjanji. Tapi tolong jangan sakiti lagi orang ini." Beberapa orang tertawa disana. "Lihatlah, penyihir ini memintakan ampun untuk pelaku bidat itu. Mereka bisa menjadi suami istri." Ledek mereka. Pria yang dikenal sebagai Salamander Kid itu mendekat lebih dekat ke arah Loto dan Michah secara perlahan. Suara hentakan kaki yang mendekat dan gemerincing Spur di tumit belakang sepatunya terdengar oleh Loto ketika kedua matanya mengarah kepada sepatu boots pria itu yang kini berada di tepat di hadapannya dan Michah. "Minta maaflah pada Bapa Isaac." Gumam Salamander Kid. Loto mendongak dan menatapnya serius dengan mata bengkak dan lebamnya. "Kau tuli!? Kubilang cepat minta maaflah pada Bapa Isaac!" Lanjut Salamander Kid dengan gumaman yang lantang sembari matanya menatap tajam Loto dengan amarah. "Jika tidak, aku akan menghabisimu dan wanita ini. Minta maaf segera kubilang!" bentaknya. Loto tiba-tiba saja tertawa kecil seakan tergelitik. Michah menatapnya heran. Loto mengangkat kepalanya dan menatap Michah. Kedua mata mereka saling bertemu. Michah menggelengkan pelan kepalanya, seolah dia tahu apa yang ingin Loto katakan. "Apa yang kau tertawakan?" tanya Salamander Kid mulai kesal. "Kubilang minta maaf segera, atau akan kupatahkan tulang kalian berdua." Ancamnya sekali lagi. Bapa Isaac masih tersenyum lebar. Dia tahu dengan kehadiran Salamander Kid, dia akan mendapatkan kembali rasa hormatnya. Ingin sekali rasanya bagi Bapa Isaac melihat Loto bersimpuh di depannya dan meminta maaf. Tapi sayang sekali, itu takkan pernah terjadi. Loto tertawa sedikit lebih keras. "Harusnya, dia yang meminta maaf kepada wanita ini." Loto menarik keras lengan kanannya dari cengkaraman pria yang tadi membekuknya dan langsung menunjuk Bapa Isaac kemudian beralih menunjuk Michah. Urat kemarahan sudah tak tertahankan lagi di wajah Salamander Kid. Dia meminta kedua orang di belakang Loto yang sedari tadi memegangi tangannya untuk melepaskannya. Mereka berdua seketika melepas tangan Loto saat Salamander Kid memerintahkan mereka. Loto bebas, dan sekarang Salamander Kid berdiri tepat di depannya. Dia menendang wajah Loto dengan keras kemudian dengan cepat mencengkram kerah baju Loto hingga tubuh Loto terangkat. Salamander Kid menghempaskan tubuh Loto lalu mulai menghajarnya secara membabi buta dengan tangan kosong namun kuat. Michah menangis, histeris, berteriak, dan mencoba menghentikan aksi Salamander Kid akan tetapi beberapa pria menghentikan Michah dengan memegangi tubuhnya. Sementara Loto seakan tak berdaya dihajar habis-habisan oleh Salamander Kid. Salamander Kid memang dikenal sebagai Koboy tangan kosong karena ia diketahui terkenal sebagai Koboy yang tidak senang menggunakan senjata dan sangat ahli dalam adu jotos atau perkelahian tangan kosong. Tubuh Salamander Kid nampak atletis, vitalitas dan energinya terkenal kuat dan tahan lama sehingga siapapun tidak akan sanggup bertahan jika harus meladeni kemampuan bela diri tangan kosongnya. "Minta maaf, atau kau akan mati disini." Ucap Salamander Kid. "Tidak akan," sahut Loto pelan. Salamander Kid terus menerus menghajar Loto lalu kemudian melakukan penyelesaian dengan Upper Cut yang keras ke dagu Loto hingga tubuh Loto melambung dan terhempas. Loto sempat tak sadarkan diri sesaat karena pukulan super kuat tersebut. Tubuh Loto yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan tubuh atletis Salamander Kid dipandang sebagai pertarungan yang tidak seimbang. Wajar saja jika Loto tidak memiliki kesempatan menang melawannya. Melihat Loto sudah terkapar, Salamander Kid coba menggerakkan tubuh Loto hanya dengan kakinya. Salamander Kid menggoyang-goyangkan tubuh Loto yang tak bisa bangun lagi. "Hah, sepertinya dia pingsan, atau malah sudah mati?" gumam Salamander Kid. "Entahlah, aku malas untuk memeriksanya." "Tidak, tidak ..." Gumam Michah sembari menggelengkan kepalanya, tak percaya. "Lihatlah kekasihmu, penyihir. Dia sudah keok." Ucap salah satu pria yang memegangi tubuh Michah dan kemudian melonggarkannya. Sementara Michah berhenti berontak dan tertunduk lesu melihat kondisi dan keadaan Loto sekarang. "Bagus Remus," ucap Bapa Isaac menyebut nama asli Salamander Kid. "Jangan kau bunuh dia. Walau dia layak mati karena telah menghinaku yang adalah suara dan wakil Tuhan di Reagel Town ini, tapi pemuda ini sudah mendapatkan balasannya. Syukurlah kau datang kemari anakku. Tuhan memberkatimu." Bapa Isaac mendekat dan menyentuhkan tangannya ke kepala Salamander Kid yang menunduk di hadapannya. "Kau memang jemaat Purgatoris yang taat." "Apapun untuk anda Bapa," sahut Salamander Kid. "Kalian semua yang ada disini!" ucap Bapa Isaac lantang. "Pemuda sok tahu ini adalah pelaku bidat, sama seperti wanita penyihir ini. Mereka adalah dua contoh yang takkan bisa disucikan. Kalian semua beruntung karena melalui diriku kalian telah menerima cawan pembersihan. Melalui api penyucian rohani, Purgatorium yang kubawa pada kalian adalah satu-satunya jalan Tuhan. Terima lah dengan sepenuh hati karena jalan ini adalah jalan satu-satunya menuju keselamatan. Hanya pada Purgatoris, kalian akan bisa memasuki gerbang surga." Bapa Isaac kembali berorasi. Semua yang ada disana menggangguk dengan khidmat. Mereka mempercayai sepenuhnya perkataan Bapa Isaac dan firkah yang dibawanya. Apapun yang dikatakan Bapa Isaac, layaknya sabda ditelinga mereka. "Mau kita apakan wanita penyihir ini Bapa?" tanya salah seorang pria. "Akan kupaksa dia keluar." Salamander Kid menyeret paksa Michah keluar dari bar dengan menarik keras rambutnya. Michah berteriak sembari memegangi rambutnya. "Kau harus cepat pergi dari sini, hamba setan. Tinggalkan kediamanmu dan pergilah sejauh mungkin dari wilayah kami!" ucap Salamander Kid. Sementara Loto kembali bergeming setelah mendengar teriakan Michah. Wajahnya menoleh dengan tubuh yang masih terbaring, dan Loto melihat bagaimana Salamander Kid menarik Michah. Begitu buruk perlakuannya terhadap seorang wanita. Tapi tak ada yang bisa Loto lakukan sekarang. Tubuhnya mati rasa dan tak bisa digerakkan. Loto ingin berbuat sesuatu melihat bagaimana Michah diperlakukan tapi dia tidak bisa. Salamander Kid menyeret Michah sejauh mungkin dari bar. Dia membawa Michah ke depan khalayak. Michah dibawa dan dilempar ke tengah lapangan luas tempat banyak orang berkumpul dan berlalu lalang. Beberapa orang dari bar dan juga Bapa Isaac mengikuti Salamander Kid ke tempat ia menyeret Michah. Semua orang yang ada disana berkerumun karena penasaran dengan apa yang terjadi. Itu jalanan umum jadi tentu saja banyak orang yang melihat itu, termasuk juga semua anggota MagniSeven yang kebetulan berada di dekat sana dan tertarik untuk melihat apa yang terjadi sehingga dari tempat mereka masing-masing mereka mulai mendekat untuk melihat. Zeta bersama Lowie, di sisi lain anggota lainnya seperti Falcon Zoldack, River The Ontario, Konaki Mabble Rodrick, dan Mackie Jacko juga berada disana menyaksikan semua keributan itu bersama puluhan warga kota lainnya. Hanya ketua mereka, Kadeto Marvis Joshua saja yang tidak ada disana untuk melihat. Mungkin dia sedang berada di bagian lain Reagel Town. Di depan orang banyak, Salamander Kid mempersilahkan Bapa Isaac Morhon untuk berbicara. Apapun yang ingin dilakukan Bapa Isaac kepada Michah, Salamander Kid menjamin tidak akan ada yang mengganggu. Salamander Kid mengizinkan Bapa Isaac untuk kembali memberi hukuman sosial kepada mantan p*****r sekaligus penyihir wanita itu. Setelah diberi panggung oleh Salamander Kid, Bapa Isaac kembali berpidato di depan khalayak umum tentang keburukan Michah. Pemuka agama menyebalkan itu menghina dan mengata-ngatai Michah dengan ucapan dan perkataan yang buruk. Seolah tidak cukup dalam bar tadi dia juga sudah berbicara panjang lebar, kini di depan sebagian warga kota Bapa Isaac kembali mengingatkan betapa pentingnya mengusir Michah dari wilayah mereka. Setelah Bapa Isaac selesai mengolok dan merendahkan Michah di depan umum, Salamander Kid mendekatinya dan menampar wanita tersebut tepat di wajah cantiknya yang sudah sangat malu karena dipermalukan di depan umum. Tepat setelah tamparan itu, secara mengejutkan Loto tiba-tiba datang dan langsung menendang Salamander Kid dengan keras hingga tubuh Salamander Kid terpental cukup jauh. Semua orang disana terkejut. Loto yang mereka tahu telah terbaring di lantai bar tadi kini bangkit dan menghampiri sendiri Salamander Kid. Begitu juga dengan Zeta di tempatnya saat ini. Dirinya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia mengenali sosok tersebut yang adalah mantan pacarnya. Kenapa Loto ada disini dan terlibat dengan semua ini? Pikir Zeta. Sementara para anggota MagniSeven yang lain malah terhibur dengan apa yang mereka lihat. Loto secara membabi buta menghajar Salamander Kid dengan tangan kosong, sama seperti yang tadi dilakukan Salamander Kid kepadanya di dalam bar. Namun kali ini berbalik, Loto lah yang menghajar Salamander Kid tanpa ampun. Amarah Loto setelah melihat semua perlakuan mereka kepada Michah seolah memberinya kekuatan tambahan. Salamander Kid sempat memegang kuat tangan Loto dan menghentikan tinjuannya. Salamander Kid nampak terkejut, bukan karena Loto yang tiba-tiba saja menjadi kuat, tapi lebih karena mata kiri Loto yang bersinar dan dikenali oleh Salamander Kid. "Mata itu ... kau memiliki mata yang sama dengan Django." Gumam Salamander Kid. Loto tersentak. Dia mendengar gumaman Salamander Kid. Dia juga mengatakan hal yang sama seperti Harry Sphinack tentang mata kiri Loto yang dikatakan sama dengan mata milik Koboy terhebat The Wildest Django. "Kau, ada hubungan apa kau dengan si hebat Django?" gumam Salamander Kid. "Tidak ada," jawab Loto sembari melepaskan cengkraman tangan Salamander Kid dan kembali menghajarnya. Loto terus menerus menghajar Salamander Kid hingga tak ada kesempatan bagi Salamander Kid untuk balik membalas Loto. Koboy berompi reptil itu secara perlahan terus menerus mundur ke belakang karena tak bisa menghentikan laju kebrutalan serangan Loto padanya. Sesekali Salamander Kid menghentikan tamparan dan tinjuan Loto, tetapi Loto tetap bisa menghajarnya dengan keterampilan bela dirinya. Loto sebenarnya memiliki sedikit kemampuan bela diri. Dia sempat berlatih selama 4 bulan dengan salah satu guru Jujitsu asal Jepang Nikaido Murata yang memiliki Dojo kecil di Connecticut. Namun bukan itu yang membuat Loto mampu mengimbangi Salamander Kid, melainkan amarahnya terhadap apa yang menimpa Michah. Ketika Loto melihat wajah Michah ditampar keras oleh Salamander Kid, disitulah insting seorang laki-laki yang Loto miliki muncul, yakni harus melindungi wanita tak bersalah dan tak berdaya. Loto diajarkan oleh Nihima untuk melindungi wanita yang tak berdaya. Ekspresi wajah Bapa Isaac nampak gelisah dan juga kesal tatkala melihat Salamander Kid dihajar oleh Loto tanpa ampun. Begitu juga para pria dari bar yang lainnya. Sebagai penyelesaian akhir, Loto meninju keras wajah Salamander Kid hingga tubuhnya melambung dan terpental lalu jatuh dengan keras ke tanah. Tak ada yang menyangka bahwa pemuda sekecil Loto bisa menang dan mengalahkan laki-laki kuat dan berotot seperti Koboy eksentrik yang dikenal sebagai Salamander Kid tersebut.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN