“Aku tidak bisa merasakan atau menggerakkan kakiku!” engah Rex menggeleng dengan wajah panik. “Apa biusnya masih bekerja, Dokter?” tanya Harlan ikut panik dan mendadak pucat. Sudah diberi keterangan oleh dokter bahwa kelumpuhan mungkin saja terjadi, tetapi ia tetap merasa tidak siap menerima kenyataan putranya tidak bisa berjalan lagi. Lyra memandang dengan perasaan bergemuruh kencang. Air mata menuruni pipinya bersamaan dengan Rex yang menjerit dan menangis karena tidak bisa merasakan atau pun menggerakkan kakinya. Sang mantan suami meronta, menjerit histeris hingga dipeluk oleh Harlan. Hari ini, tidak ada yang bisa tersenyum meski sedikit saja. *** Dua hari berlalu, kondisi vital Rex yang semakin stabil membuatnya dipindahkan ke kamar biasa. Lyra datang menjenguk saat pemuda itu se