Keluarga Adiwangsa duduk di depan ruang IGD. Setengah jam lalu mereka sampai di rumah sakit setelah diberitahu oleh pihak kepolisian bahwa ada anggota keluarga yang mengalami kecelakaan di jalan tol. Harlan, Ajeng, dan Eva duduk berdampingan. Ibu dua orang anak itu pucat pasi, bersandar lemas di pundak suaminya. Air mata sudah membasahi wajah sejak masih di rumah. Pun dengan Eva yang terus menggigiti kuku jari sembari sesekali mengetik di ponsel. Adiknya itu terkadang terisak, bahkan napasnya tersengal. Sementara Lyra, ia berada dua baris di belakang keluarga kaya raya itu. Meski kursi di sebelah Eva ada sekitar tiga buah yang kosong, ia memilih untuk memisahkan diri dan duduk di paling belakang saja. Pikirnya, siapa tahu setelah ini ada anggota keluarga yang lain datang. Apa yang didu