*** Di dalam kamar mandi, Axel mendudukkan tubuhnya di atas closed. Meletakan kedua sikut diatas paha, Axel menunduk seraya menyangga wajah dengan kedua tangan lebarnya. Ia memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Kemudian, Axel melirik ke arah celananya; memperhatikan bagian yang terlihat kembung. Walaupun tadi ia sangat emosi terhadap Clarissa, rupanya tak membuat adik kecilnya tertidur. Justru, benda panjang dan besar di balik celananya itu masih setia menampilkan urat-urat kuatnya. Keperkasaan Axel masih dalam keadaan ereksi, dan hal itu sangat menyiksa dan membuatnya tidak nyaman. Selain rasa ngilu yang dia rasakan disana, kepalanya juga berdenyut dan semakin lama terasa semakin pusing. Membuat Axel terus mengerang frustasi. Kembali menegakkan tubuhnya, Axel membuang nafas de