Dara tidak mengerti kata-kata kakaknya yang terdengar sangat tidak masuk akal, sehingga Dara melepaskan genggaman Dila. “Apa kakak sadar apa yang barusan kakak ucapin?” Bisa-bisanya Dila berkata semudah itu. Pernikahan bukan lelucon. “Bilang sama aku kalau kakak bercanda.” Dara menatap Dila yang juga menatapnya. “Ra, Arik udah menyiapkan pernikahan ini. Kakak gak tega kalau sampai batal. Apa kamu gak bisa memikirkan ini?” “Arik mempersiapakan semuanya untuk menikahi kak Dila, bukan menikahi aku.” “Tapi aku gak bisa menikah dengan Arik. Aku mencintai pria yang akan jadi ayah dari anak aku,” ucap Dila. “Sedangkan kamu bisa menggantikan kakak, Ra.” “Satu, kakak gak bisa menyuruh adik kakak menikah dengan calon suami kakak sendiri. Dua, Arik Dierja Hartono akan menyumpahi aku kalau dia