Langkah Rajata dan Indra terhenti saat melihat rombongan pamannya–Daniswara–berhenti tepat di depan mereka. Daniswara beserta direktur lain mengangguk bersamaan, dengan senyum yang nampak jelas seperti mengejek di mata Rajata. Terlihat wajah orang-orang yang ramah dibuat-buat, membuat Rajata muak. “Sulit menemuimu meski kita di bangunan yang sama.” “Aku cukup sibuk dengan kasus Rolan,” jawab Rajata dingin. “Rolan karyawan yang cukup handal. Apa kau mesti memecatnya?” “Citra perusahaan bisa rusak dalam sekejap. Karena Ardian Adyatama sudah mempercayakan perusahaan padaku, aku akan lakukan dengan dengan caraku.” Wajahnya datar tanpa ekspresi dengan tatapan menyorot penuh pada Daniswara. “Perusahaan tidak membutuhkan orang seperti itu. Aku yakin Paman sependapat denganku.” Semua kompak