"Bapak nggak bisa seenaknya kayak gitu," ujarku tak terima. Sudah dihalangi untuk resign, ditambah lagi dengan dia yang seenaknya menambah beban pekerjaanku. "Saya bos di sini kalau kamu lupa." "Tapi nggak seharusnya Bapak semena-mena sama karyawan, malah bikin saya tambah nggak nyaman setelah mempersulit keinginan saya untuk resign dari perusahaan ini." "Saya ulang sekali lagi, saya nggak mempersulit kamu. Saya udah bilang, jika kamu ada uangnya hari ini juga, saya akan membiarkan kamu keluar dari sini. Nyatanya, kamu nggak sanggup menuhin dalam jangka waktu yang udah saya kasih." "Bapak cuma kasih saya waktu 3 hari. Bagaimana bisa saya mendapatkan uang sebanyak itu?" "Mana saya tahu. Itu urusan kamu. Siapa suruh melanggar aturan yang ada di dalam kontrak kerja. Saya bisa aja memperp