"Bapak mau ngomongin apa? Di sini aja," ujarku dengan tangan bersidekap. "Nggak, di luar aja. Saya sekalian mau makan, lapar. Saya tidak sempat makan siang tadi." "Kalau gitu, kita ngomongnya di mobil Bapak aja sambil di jalan ke arah tempat makan yang Bapak mau. Tiba di sana, saya bisa pulang naik taksi." "Ngomongnya setelah saya makan nantinya. Saya kalau sedang lapar, nggak bisa fokus bicara, apa lagi membahas soal pekerjaan. Aku mendengkus. "Ya udah. Nggak pake lama karena saya harus segera pulang ke rumah." Kami berdua turun dari lift tanpa percakapan apa pun sampai memasuki mobil Ervan. "Si Rama itu lagi pedekate sama kamu?" tanya Ervan ketika mobil yang dikendarainya baru saja meninggalkan area gedung. "Bukan urusan Bapak," jawabku ketus. "Kita nggak sedekat itu di luar peke