“Undangan lagi!” gerutu Sasmita ketika mendapati sebuah benda persegi pipih berwarna emas tergeletak di atas meja kerjanya. Benda itu tadi diantar oleh kurir ke kantornya. Vania Hilda dan Steven Ronald adalah nama yang tercetak di sama setelah kata ‘The Wedding’. Itu adalah undangan kelima yang Sasmita terima dalam waktu seminggu ini. Lucunya, undangan-undangan tersebut Sasmita terima selang satu hari antara undangan satu dengan undangan lainnya. Wanita itu menghela napas pelan seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Sebenarnya Sasmita bimbang harus datang ke acara tersebut atau tidak. Ia tidak suka berada di pesta. Namun, mengingat Vania adalah teman baiknya selama masa Sekolah Menengah Atas dan ditambah lagi orang tua mereka adalah teman baik, pada akhirnya Sasmita memutus