Mengingat pembicaraan orang – orang yang membawa Sayuri, ia masih memiliki waktu kurang lebih dua jam lagi untuk keluar dari tempat ini.
Alat pelacak yang diberikan oleh Emil sebelumnya pun masih tersangkut di rambutnya dengan aman, jadi ia tidak perlu terlalu khawatir harus berusaha untuk melarikan diri bersama dengan semua anak – anak yang ada di tempat ini seorang diri. Itu pun dengan harapan kalau Kyle dan teman – temannya yang lain berhasil sampai ke tempat ini tepat waktu.
Sayuri tidak tahu ada berapa banyak orang di atas kapal ini, ia juga tidak tahu berapa banyak orang yang akan datang kelak. Ruangan di mana ia berada saat ini kemungkinan besar berada di bagian terbawah kapal.
Terlihat dari seberapa luas ruangan tempatnya berada, sepertinya kapal yang dinaiki oleh Sayuri cukup besar, namun tidak sebesar kapal kargo dan semacamnya. Mungkin bisa dikatakan sebesar kapal pesiar pribadi yang cukup besar dengan … kapasitas kurang lebih ratusan orang?
Jeruji besi yang mengurung Sayuri dan anak – anak yang akan dijual terlihat cukup kokoh. Tidak hanya itu, ia ingat sebelum menuruni tangga, ada lima pintu lain yang harus ia lewati untuk keluar dari tempat ini.
Sayuri kembali melihat anak - anak yang berada di ruangan itu. Mungkin jika ia tidak memiliki ingatan di kehidupan sebelumnya, saat ini ia juga akan menangis dan memohon untuk dibebaskan dari ruangan yang mengerikan ini.
“Kau … siapa namamu?” tanya Sayuri pada seorang gadis yang kemungkinan saat ini umurnya hampir sama dengannya.
“Tia …” gumamnya pelan.
“Bagus. Tia … berapa umurmu?”
“Li—lima belas …”
Sayuri menganggukkan kepalanya sekali, ia tidak memilihnya hanya karena umurnya yang lebih dewasa dari pada yang lain, tetapi seseorang yang bernama Tia ini juga memiliki panjang dan warna rambut yang sama sepertinya.
“Ya. Lima belas, aku juga masih berumur tujuh belas tahun, dan mengerti apa yang akan kita lalui jika kita tidak pergi dari sini.”
Dengan mata yang kembali basah, Tia kembali terisak beberapa kali. Meski begitu, ia tidak menangis kencang seperti anak – anak yang lainnya.
“Tia, kau ingat perkataanku sebelumnya, ‘kan? Aku dan teman – temanku akan menolong kalian semua untuk bisa kembali pulang. Tapi, aku juga membutuhkan bantuanmu.”
“A—aku akan membantumu,” balas Tia dengan suara yang sedikit bergetar.
“Bagus. Aku tidak akan memintamu melakukan hal yang membahayakanmu. Aku hanya ingin kau menggantikanku sebentar saja, berbaring di sini sepertinya cukup,” kata Sayuri sambil menepuk kain yang sebelumnya ia tiduri.
Tia menyatukan kedua tangannya yang bergetar, kemudian membalas, “Apa … apa kau ingin mengelabui orang – orang itu? Biasanya mereka datang ke tempat ini satu jam sekali …”
Setidaknya saat ini Tia mengerti rencana yang dipikirkan oleh Sayuri. “Itu benar. Membuat rambutmu terlihat sepertiku, dan menutupi sebagian tubuh dan wajahmu itu dengan kain setidaknya bisa mengelabui mereka jika tidak memeriksa dengan baik, ‘kan?”
“Uhm … beberapa kali mereka hanya datang dan memberikan kami minum dan makanan … kemudian kembali pergi meninggalkan kami …” balas Tia. “Asalkan kau tidak pergi terlalu lama … sepertinya semua akan baik – baik saja.”
“Tentu. Aku senang kau mengerti seperti apa situasi kita saat ini. Menangis saja tidak akan membantu kita untuk pulang, ‘kan?” tanya Sayuri sambil mulai mengepang rambut Tia.
Mungkin karena mendengar perkataan Sayuri yang berkata kalau menangis tidak akan membantu mereka, anak – anak yang sebelumnya menangis tanpa henti langsung berhenti dan menutup wajah mereka untuk menahan tangisnya.
“Aku juga meminta bantuan kepada kalian semua, karena Tia saja tidak akan cukup untuk membantuku. Aku ingin kalian tetap tenang dan menungguku sampai aku kembali, ya? Jika bisa jangan menarik perhatian sedikit pun,” kata Sayuri mengingatkan anak – anak lain yang berada di ruangan itu.
Mendapatkan anggukkan kepala sebagai balasan dari perkataannya saja sudah cukup. Sayuri langsung berdiri dari duduknya, kemudian melihat anak – anak yang lain membantu Tia untuk berbaring dan menyelimuti sebagian tubuhnya dengan kain. Tidak hanya itu, mereka duduk lebih dekat seakan berusaha untuk menyembunyikannya.
Hmm … Sayuri tidak tahu apakah mereka yang melakukan itu akan terlihat lebih mencurigakan atau diabaikan oleh orang – orang yang akan memeriksa mereka satu jam sekali.
…
Tidak akan jadi masalah bila Sayuri kembali sebelum satu jam berlalu, ‘kan? Lagi pula ia tidak berpikir untuk pergi terlalu lama dari tempat ini.
Jeruji besi yang mengurung Sayuri dan yang lainnya menggunakan gembok dengan kunci biasa, tidak dengan kunci modern seperti yang sering digunakan sekarang ini dengan menggunakan kode atau memindai retina mata mau pun suara.
“Kau, boleh aku pinjam jepit rambutmu itu?” tanya Sayuri pada seorang anak perempuan yang menggunakan jepit rambut bunga matahari.
Dengan cepat, ia memberikan jepit rambutnya kepada Sayuri. “Ini pemberian ayahku …”
“… Ugh, kalau begitu tidak jadi,” kata Sayuri sambil mengembalikan jepit rambut itu padanya.
“Aku masih memiliki banyak jepit rambut di rumah. Kakak berjanji akan mengantar kami kembali pulang, ‘kan?”
Kalau begitu Sayuri tidak akan ragu lagi untuk melipatnya menjadi dua dan menggunakannya untuk membuka kunci jeruji besi itu.
Banyak alat yang dapat digunakan untuk membuka kunci seperti ini. Tapi alat yang paling sering Sayuri gunakan merupakan jepit rambut, karena benda itu sering diabaikan dengan menganggap kalau jepit rambut hanya sebatas aksesori saja. Padahal, jepit rambut juga bisa dijadikan sebagai alat untuk menghabisi nyawa seseorang jika digunakan dengan cara yang tepat …
Bunyi ‘klik’ terdengar dari kunci jeruji besi setelah beberapa detik belalu. Dengan mudah Sayuri keluar dari ruangan yang mengurungnya setelah meminta anak – anak yang terkurung bersamanya untuk tetap tenang dan jangan menarik banyak perhatian dengan melakukan keributan.
Perkiraan Sayuri benar, sepertinya saat ini ia berada di ruang penyimpanan yang ada di bagian terbawah kapal. Tidak ada satu pun jendela yang dapat digunakan oleh Sayuri untuk melihat keadaan di luar sana.
Gerakan pelan yang membuat tubuhnya oleng pun menandakan bahwa kapal pesiar ini masih berlabuh dan belum berangkat. Banyak kotak mau pun barang – barang lainnya yang ditutup oleh kain, yang kemungkinan juga akan dijual di sebuah lelang ilegal atau semacamnya.
Meski pun Sayuri dapat dengan mudah keluar dari tempat itu dengan cepat, tanpa membawa senjata atau pun alat lain yang dapat melindungi dirinya sama saja dengan bunuh diri.
Membuka beberapa kotak yang terdapat di ruangan itu tidak pernah menjadi pilihan yang salah. Meski kebanyakan kotak itu berisi barang antik atau pun barang mewah lainnya yang dapat dijual dengan harga yang mahal, tidak sedikit di antara kotak itu berisi senjata tajam mau pun senjata api.
Meski senjata tajam yang ada di kotak itu kebanyakan untuk dekorasi saja, dari ketajaman serta ukurannya Sayuri dapat memanfaatkannya dengan baik, apalagi sepasang belati yang saat ini berada di kedua tangannya. Senjata api yang ada di sana pun kebanyakan dibuat pada masa perang dunia kedua yang terjadi ribuan tahun lalu sampai yang terbaru.
Sayangnya, hanya Beretta tipe 8000 yang memiliki peluru di dalamnya. Untung saja senjata api yang dibuat di masa ini dengan apa yang sering beredar tahun – tahun sebelumnya tidak banyak berubah, sehingga Sayuri tahu bagaimana cara menggunakannya dengan baik.
Tapi tetap saja, semoga ia tidak perlu menggunakannya di depan Kyle atau yang lainnya. Mendengar pertanyaan mereka bagaimana Sayuri dapat menggunakan senjata api pasti sangat menyebalkan. Menjawabnya dengan mempelajari cara menggunakannya dari beberapa permainan pun pasti tidak akan efektif seperti kebohongan yang sering ia gunakan sebelumnya.
Sayuri juga mendapat kesempatan untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih praktis dan tidak terlalu mencolok. Berlari dan bersembunyi dengan menggunakan dress putih cukup merepotkan. Mengambil beberapa barang lainnya seperti kaca sebesar genggamannya dan juga tali tidak akan pernah membuatnya rugi.
Merasa cukup dengan persiapannya, akhirnya Sayuri memilih untuk mulai menaiki tangga yang ada di depannya untuk melihat seperti apa kapal yang sedang ia naiki ini.
.
.
Aneh …
Sangat aneh …
Benar – benar aneh …
Kapal sebesar ini … dan dengan muatan yang sangat berharga seperti ini …
Kenapa tidak banyak orang yang menjaganya?
Hm, meski pun hal tersebut membuat pekerjaan Sayuri menjadi lebih mudah, kenyataan bahwa tidak banyak orang yang berada di kapal ini rasanya membuat Sayuri merasa tidak nyaman.
Dari ruang penyimpanan, sampai koridor di mana Sayuri berada saat ini setelah melewati lima pintu yang membawanya ke geladak kapal … tidak ada orang yang berpatroli atau pun kamera pengawas yang terpasang.
Dihitung dari detik yang sudah berlalu, setidaknya sudah sepuluh menit Sayuri keluar dari ruang penyimpanan yang ada di bawah sana.
Mungkin karena kapal yang dinaiki Sayuri saat ini belum akan berangkat, hanya ada sedikit lampu yang dinyalakan, mungkin juga untuk tidak menarik perhatian banyak orang di pelabuhan.
Dari balik dinding tempatnya bersembunyi, Sayuri hanya melihat ada lima orang yang berada di geladak kapal. Bagian atas di mana ruang nahkoda berada pun terlihat gelap, sepertinya tidak ada orang di sana.
Menghabisi mereka semua dapat Sayuri lakukan dengan mudah. Namun, setelah melakukan hal itu apa yang harus ia lakukan? Melarikan diri dengan mengendarai kapal ini ke suatu tempat? Tapi ia tidak memiliki izin dan jika seorang anak berumur tujuh belas tahun membawa kapal dengan banyak barang muatan berharga … bukankah hal itu malah akan menimbulkan kecurigaan yang tidak diinginkannya?
Untuk saat ini Sayuri hanya bisa berharap kalau Kyle dan yang lainnya datang terlebih dahulu sebelum ‘bos’ yang melakukan pekerjaan semacam ini tiba.
Sayangnya, bila Sayuri mengharapkan sesuatu yang baik, harapan itu tidak pernah terkabulkan sekali pun.
Mendengar kelima orang yang sebelumnya berada di geladak kapal mulai ribut, Sayuri langsung tahu kalau seseorang yang ia harapkan untuk tidak pernah tiba malah datang tepat waktu.
Dengan naik mobil sedan yang mewah, seseorang dengan pakaian hawaii berwarna merah mencolok dengan celana putih pendek selutut ditambah topi jerami keluar dari dalam mobil itu.
Jika diperlihatkan dengan baik, seseorang yang baru saja membukakan pintu untuk orang itu adalah Fein, yang sudah mengganti pakaiannya dengan setelan jas layaknya seorang agen dalam film Men In Black.
Orang yang baru saja turun dari mobil sedan itu langsung menepuk bahu Fein dengan akrab dan mengusap pipinya pelan. Dari jauh, Sayuri bisa melihat kalau tubuh Fein sedikit bergetar. Sepertinya ia bisa menggunakan bahan ini untuk meledek Fein selama beberapa bulan ke depan.
Dilihat dari gelagatnya, orang itu tak lain dan tak bukan adalah ‘bos’ yang mensponsori turnamen bela diri yang diikuti olehnya DAN ‘bos’ yang melakukan perdagangan manusia secara ilegal.
Ia kembali bersembunyi di balik dinding dan melihatnya dari jauh. Ketika akhirnya wajah ‘bos’ itu terkena cahaya dari lampu sorot yang ada di kapal, sesuatu seakan mencengkam perut Sayuri.
Dari ratusan pekerjaan ilegal yang sering ia lakukan untuk keluarga Boyd, Sayuri tidak akan pernah melupakan siapa saja orang yang pernah bekerja sama dengan mereka. Orang – orang mau pun figur penting yang memiliki hubungan dengan semua pekerjaan itu.
Baik nama mau pun wajah mereka. Sayuri tidak akan pernah melupakannya.
Sayuri tidak tahu lagi apakah ini sebuah kebetulan atau takdir, tapi ia ingat betul kalau orang yang ia lihat saat ini … yang menjadi ‘bos’ pelaku perdagangan manusia pernah menjadi rekan kerja keluarga Boyd di kehidupan sebelumnya.
Masalahnya, Sayuri ingat betul kalau orang ini tidak memiliki nama keluarga atau pun nama depan ‘Nelson’. Meski begitu kerja sama yang dilakukan olehnya dan keluarga Boyd sama – sama melakukan perdagangan manusia dan juga menjual barang berharga di sebuah lelang ilegal dengan harga yang sangat fantastis.
Yang berarti, nama ‘Nelson’ merupakan nama samaran saja. Karena Sayuri ingat kalau orang itu bernama Connor Hayes, dan Jerome Boyd tidak akan pernah menerima rekan kerja yang menggunakan nama alias.
Lagi pula, Sayuri sangat ingat kalau Connor Hayes baru akan tertangkap ketika ia berumur 24 tahun ketika orang itu mencoba untuk menjual senjata api secara ilegal ke negara lain, yang berarti 7 tahun lagi.
…
Sayuri yakin apa yang dilakukannya selama ini belum menimbulkan Butterfly Effect[1] yang dapat memengaruhi apa pun yang terjadi di sekitar keluarga Boyd. Apa itu berarti rencana penangkapan yang dilakukan oleh Kyle dan teman – temannya gagal?
…
Sepertinya mengharapkan unit khusus reserse kriminal yang gagal menangkapnya puluhan kali di kehidupan sebelumnya itu benar – benar sebuah kesalahan.
…
Tapi … bagaimana jika kali ini Connor Hayes berhasil ditangkap lebih cepat dari pada sebelumnya?
Sayuri tidak terlalu ingat kapan keluarga Boyd mulai bekerja sama dengan Connor Hayes, karena di tahun ini ia belum diadopsi oleh keluarga Boyd atau masih melakukan pelatihan sebagai mesin pembunuh.
Jika mereka benar – benar berhasil menangkap Connor Hayes sekarang … apa Sayuri bisa membuat nama keluarga Boyd terancam, dan salah satu pekerjaan yang memberikan mereka banyak uang hangus begitu saja?[]
Note:
[1] Butterfly Effect: atau efek kupu-kupu, adalah istilah dalam teori kekacauan yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal". Di mana sebuah perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan di kemudian hari.