38 - Paruh Waktu

2188 Kata
          “… Memang benar aku menolak untuk menjadi anggota dari unit khusus yang kau pimpin, karena aku tidak ingin membuat keluargaku khawatir dan aku juga hanya ingin menghabiskan keseharianku sebagai murid SMA biasa,” balas Sayuri. “Tapi … jika dipikir – pikir lagi, aku merasa senang bisa membantu Tia dan yang lainnya dengan kemampuanku seperti ini. Kakak Cha. Apa … apa ada seorang anggota dari unit khusus yang kau pimpin ini bekerja paruh waktu?”           Mendengar pertanyaan itu dari Sayuri tidak hanya membuat Seong Chung – Cha kebingungan, tetapi Kyle dan juga Emil yang terus mendengar pembicaraan mereka berdua dalam diam.           Kyle tertawa canggung sebelum bertanya, “Sayuri … sepertinya kau menanyakan hal yang … cukup aneh …”            “Tunggu sebentar, sepertinya terdengar menarik,” gumam Seong Chung – Cha sambil melipat kedua kakinya, membuatnya duduk bersila di atas kursi. “Apa kau baru saja membuat pernyataan kalau kau akan bergabung dengan kami bila … aku menerimamu sebagai anggota yang bekerja paruh waktu?”           Sayuri mengangkat kedua bahunya dengan kepala yang sedikit dimiringkan. “Aku hanya bertanya.”           Jika dipikir dengan baik, meski pun Sayuri sangat percaya diri dengan kemampuannya dalam mengingat sesuatu, ia tetap tidak bisa mengandalkan ingatan yang ia miliki di kehidupan sebelumnya untuk mengawasi pergerakan keluarga Boyd. Karena salah sedikit saja kemungkinan besar dirinya lah yang akan rugi dan Jerome semakin bertambah kuat.           Maka dari itu, bila ia menjadi anggota unit khusus yang mengawasi pekerjaan ilegal yang dahulu sering Jerome Boyd lakukan, ia bisa menggunakan beberapa informasi yang ia dapatkan sebagai anggota dari unit khusus dan membandingkannya dengan ingatan yang ia miliki.           Meski begitu, Sayuri tidak bisa bekerja sebagai anggota unit khusus sepenuhnya, karena unit khusus tidak hanya terfokus pada satu keluarga saja. Masih ada ribuan orang yang melakukan aktivitas ilegal yang harus segera mereka tangkap, dan ia tidak ingin menghabiskan waktunya untuk melakukan hal yang tidak sejalan dengan rencana yang ia buat setelah ia mendapatkan kesempatan kedua.           Tidak hanya itu, Jerome Boyd dapat dengan mudah menghilangkan bukti yang akan membantu unit khusus untuk menangkapnya dengan kekayaan yang dimilikinya. Untuk menghindari hal ini, Sayuri berencana untuk membuat keuangan keluarga Boyd melemah dengan memanfaatkan Lord’s Regime, yang kelak akan menjadi pemasukan utama keluarga Boyd karena 70% kekayaannya berasal dari permainan itu.           Satu – satunya cara untuk mempermudah Sayuri menjalankan rencananya adalah dengan menjadi anggota paruh waktu unit khusus reserse kriminal. Tapi jika Seong Chung – Cha menolak ide seperti ini, ia hanya bisa menggunakan rencana awalnya untuk mengikis kekuatan yang dimiliki oleh keluarga Boyd sedikit demi sedikit.           Seong Chung – Cha mengusap dagunya pelan dengan kening yang berkerut dalam. Setelah beberapa saat akhirnya ia berkata, “Paruh waktu … yang kau  maksudkan bekerja paruh waktu di sini itu apa, Akane Sayuri?”           Mendengar nama lengkapnya dipanggil oleh Seong Chung – Cha entah kenapa membuat tubuh Sayuri sedikit bergetar. Ilusi puluhan bunga yang berterbangan di sekitarnya ketika berbicara langsung menghilang begitu saja.           “… Aku memang berkata kalau aku tidak ingin bekerja dalam bidang yang berbahaya ini karena khawatir pada keluargaku yang tinggal di panti asuhan,” jawab Sayuri. Kemudian ia menarik napas karena hal yang akan ia katakan selanjutnya cukup panjang. “Tapi, hal yang lebih tidak bisa aku terima adalah mereka yang harus menahan lapar dan haus setiap hari, juga harus berbagi selimut tipis yang tidak akan bisa menghangatkan tubuh mereka ketika musim dingin tiba.           “Karena itu, aku ingin mendapatkan pendidikan formal dari alumni akademis terbaik, sehingga kelak aku akan bekerja dengan gaji yang sangat besar untuk membantu mereka,” tambah Sayuri. “Ah, tentu saja aku jadi … memikirkan kemungkinan ini karena senang ketika kau memberi tahu kalau Tia dan anak – anak lainnya berterima kasih padaku. Ketika aku mengetahui kalau ada seseorang yang seumuran denganku bahkan lebih muda berada di dalam situasi yang berbahaya, aku yang memiliki kemampuan yang dapat membantu tentu saja akan melakukannya—”           “Hentikan,” potong Seong Chung – Cha tiba – tiba. “Hentikan omong kosong ini.”           Uh, apa aktingku sangat buruk sampai Seong Chung – Cha memintaku untuk berhenti bicara?           Sayuri mengangkat wajahnya melihat ke arah Seong Chung – Cha yang saat ini sedang menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan bahu yang terlihat sedikit gemetar.           Sepertinya Seong Chung – Cha benar – benar marah karena apa yang baru saja ia katakan …           “Uhh … Kakak Cha … aku minta maaf karena membuatmu marah—”           “Siapa yang marah! Aku terharu! Terharu, kau tahu!?” balas Seong Chung – Cha sambil berdiri dari duduknya, kemudian ia mendekat ke arah Sayuri sambil mencengkeram kedua bahunya. “Sayuri … aku tidak pernah bertemu dengan seseorang yang sangat baik sepertimuuuuuuuu! Izinkan aku mengadopsimu menjadi adikkuuu!!”           ... ternyata Seong Chung – Cha tidak marah, tapi sedang menahan tangis?           Sayuri langsung menolehkan wajahnya ke arah Kyle dan Emil. Emil baru saja membetulkan posisi kacamatanya, sedangkan Kyle entah kenapa mengangguk puas sambil mengangkat ibu jarinya ke arah Sayuri.           Aktingku memang sangat bagus, ‘kan!?           “Mendapatkan bantuan lebih baik dari pada tidak sama sekali!” sahut Seong Chung – Cha tiba – tiba. “Tentu saja, kau bisa memilih waktu yang membuatmu nyaman untuk membantu kami, Sayuri. Tidak hanya itu, aku pastikan kau mendapat gaji yang cukup besar untuk membantu keluargamu.”           Entah bagaimana sepertinya ia berhasil mendapatkan izin untuk menjadi anggota paruh waktu unit khusus yang seharusnya sangat sulit untuk dilakukan … karena pekerjaan semacam ini harusnya sangat sangat sangat dirahasiakan …           “Umm … Kakak Cha, apa kau yakin? Maksudku, bekerja paruh waktu sebagai anggota unit khusus yang sering melakukan pekerjaan yang rahasia?” tanya Sayuri.           Seong Chung – Cha mendengus pelan sambil melipat tangannya di d**a. “Kau pikir aku seseorang yang suka menarik kembali kata – kataku? Asalkan kau tidak bilang kepada warga sipil kalau kau bagian dari unit khusus tidak jadi masalah.”           Lalu … bagaimana dengan Kai yang pertama kali membocorkan identitas rahasianya pada Sayuri? Lalu Kyle dan timnya yang meminta bantuan kepadanya?            “Emil, siapkan kertas,” perintah Seong Chung – Cha.           Belum ada tiga detik berlalu, selembar kertas serta pena sudah tersedia pada atas meja di antara Sayuri dan Seong Chung – Cha.           “Baiklah, sebut apa saja yang dapat membuatmu nyaman ketika menjadi anggota kami, Sayuri,” kata Seong Chung – Cha sambil mengambil pena yang ada di depannya dan mulai menuliskan beberapa kalimat di sana.           “Kalau begitu … aku akan membantu dalam misi yang aku inginkan,” balas Sayuri. “Aku akan melihat informasinya terlebih dahulu dan menentukan apakah aku akan membantu anggota unit khusus untuk menyelesaikan misi itu.”           Dengan cepat Seong Chung – Cha menuliskan hal itu di atas kertas sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali. Apa itu berarti permintaan Sayuri disetujui olehnya?           “Kedua … aku hanya akan bekerja sama dengan tim Kyle. Jika tidak, aku lebih baik melakukannya sendiri. Tentu saja, jika kakak Cha yakin aku dapat menyelesaikannya,” lanjut Sayuri. “Ketiga, aku hanya akan membantu anggota unit khusus yang menangani masalah di kota A, B, C, F dan J.”           “Kenapa hanya kelima kota itu saja?” pertanyaan yang diajukan oleh Seong Chung – Cha pertama kali. Sepertinya hal ini cukup penting.           “Aku berniat untuk masuk ke sekolah yang ada di kota C, yang kebetulan sekolah milik keluarga Emil. Karena aku masih ingin menjadi seorang pelajar, aku tidak bisa pergi ke kota yang terlalu jauh dari kota C untuk menghambat kegiatanku belajar, ‘kan?” balas Sayuri. “Untuk kota J sendiri, karena … keluargaku tinggal di kota itu.”           Mulut Seong Chung – Cha membentuk huruf ‘o’ kecil, kemudian kembali menulis dan berkata, “Ada lagi?”           “… Kalau bisa aku tidak ingin terlalu sering menjalankan sebuah misi di malam hari. Karena aku berharap bisa menjadi kaya dengan bermain Lord’s Regime,” lanjut Sayuri.           “Kalau begitu kenapa kau masih ingin tetap sekolah?” tanya Seong Chung – Cha sekali lagi. “Maksudku, kenapa tidak di siang hari kau membantu kami sebagai anggota unit khusus, dan di malam hari kau … er, bermain Lord’s Regime?           “Aku akan memastikan kau mendapat gaji bulanan meski pun selama satu bulan kau hanya membantu kami sebanyak satu kali. Aku yakin dengan uang dari gaji yang sudah kujanjikan akan besar, pengeluaran sehari – hari untuk keluargamu di panti asuhan akan tercukupi,” tambah Seong Chung – Cha.           …           Jujur Sayuri tidak memikirkan hal itu sebelumnya! Tapi jika ia tiba – tiba setuju bukankah itu terasa aneh?           “Karena aku tidak yakin akan bekerja sebagai unit khusus seumur hidupku,” balas Sayuri dengan omong kosong yang lain. “Selain sistem pendidikan negara ini yang mewajibkan belajar 6 – 3 – 3 – 4, jika memang aku tidak menjadi anggota unit khusus lagi dan mencari pekerjaan lain, aku yang tidak memiliki pendidikan formal tidak akan mungkin diterima, ‘kan? Lagi pula … aku juga ingin menikmati masa muda!”           Mendengar Kyle dan Emil yang menahan tawa mereka di balik punggung Sayuri membuatnya sedikit marah. Ia  langsung membuka kedua sepatunya dan tanpa menolah ke arah mereka sedikit pun, melempar kedua sepatunya itu ke balik punggungnya.           Seong Chung – Cha langsung memasang wajah yang kagum sambil menepuk kedua tangannya dengan gembira, kembali pada mode yang dipenuhi oleh bunga di sekitarnya. “Kau bisa melakukan apa yang aku lakukan sebelumnya pada Emil tanpa melihat ke arahnya sedikit pun! Apakah ini yang dinamakan intuisi seorang ahli seni bela diri!?”           Mode serius Seong Chung – Cha langsung menghilang dalam hitungan detik, membuat Sayuri takjub sekaligus bertanya – tanya apakah orang yang ada di depannya ini memiliki kepribadian ganda …           “Tapi itu benar … seorang wanita pasti ingin menikmati masa mudanya, memiliki banyak koneksi—maksudku memiliki banyak teman, bertemu dengan cinta pertama dan membangun keluarga! Itu benar! Semua keinginanmu akan kusetujui!” sahut Seong Chung – Cha semangat sambil menandatangani kertas yang ada di depannya.           “Ah, sebenarnya aku menginginkan satu hal lagi, kakak Cha,” kata Sayuri yang membuat Seong Chung – Cha berhenti menggerakkan penanya.           “Apa?”           “Izinkan aku untuk mengikuti tes kepemilikan senjata api,” balas Sayuri.           Kyle langsung terbatuk kemudian berkata, “Tunggu, apa yang kau pikirkan, Sayuri!? Tidak hanya kau yang tiba – tiba menarik kembali kata – katamu yang bersikeras untuk menolak ajakan anggota kehormatan, sekarang kau malah menginginkan izin kepemilikan senjata api?”           Uwah, kalau Sayuri pikir dengan baik dirinya seperti orang yang memiliki pendirian yang tidak tetap.           He, tapi tidak masalah. Untuk seseorang yang seumuran dirinya sedikit plin – plan dan selalu merubah pilihan tidak akan membuat orang lain terlalu kesal … ‘kan? Yakan?           “… Aku yang bekerja paruh waktu sebagai anggota unit khusus seperti kalian pasti mengetahui satu atau dua rahasia yang tidak boleh dibocorkan pada pihak luar,” kata Sayuri mulai beralasan yang lain. “Bagaimana jika informasi mengenai diriku diketahui oleh musuh dan banyak orang yang mengejarku kelak? Bila mereka hanya menggunakan tangan kosong untuk menangkapku sih tidak jadi masalah, tapi bagaimana jika mereka memiliki senjata api?”           “Kau tahu pekerjaan ini akan berbahaya, dan aku yakin gambaran seperti yang kau sebutkan itu akan terjadi suatu hari nanti,” timbrung Emil. “Apa benar kau yang bergabung dengan kami ini pilihan yang tepat dan hal yang kau inginkan? Bagaimana jika kau memikirkan hal ini dengan baik sekali lagi? Kau juga, atasan Chung. Jangan semudah itu menerima seseorang hanya karena kita dibebani oleh banyak tugas dan kasus yang belum kita selesaikan.”           “Kau benar, Emil. Aku memang seperti seseorang yang tidak memiliki pendirian yang tetap. Tapi pilihanku sudah bulat,” balas Sayuri. “Alasan aku berubah pikiran sudah kukatakan beberapa menit lalu. Kau dan Kai yang juga setuju untuk meminta bantuan padaku dalam menyelesaikan misi sebelumnya juga sudah tahu jawabannya, ‘kan?”           Emil membetulkan posisi kacamatanya sambil mendecakkan lidahnya pelan. “Asalkan kau tidak menyesali pilihanmu itu dan tidak akan keluar secepat kau mengganti pilihanmu, itu tidak akan jadi masalah.”           “Eiyaa~ Bilang saja kau senang karena mendapat anggota baru yang dapat membantumu dan timmu menyelesaikan tugas, kannn? Hmm?” goda Seong Chung – Cha. “Tes untuk memiliki izin kepemilikan senjata api tidak hanya dari kemampuanmu dalam menggunakan salah satunya, Sayuri. Tetapi sikap dan mentalmu juga harus tepat untuk memilikinya. Karena itu, wawancara dan tes psikologi dibutuhkan.”           “Aku mengerti, kakak Cha.”           “Mhm, bagus. Namun, Sayuri … meski kau sudah yakin dengan pilihanmu ini, dan tentu saja aku tetap menginginkanmu bergabung ke dalam timku …” kata Seong Chung – Cha pelan sambil menggeser kertas serta pena yang ada di atas meja ke dekat Sayuri, “sebelum menandatangani kontrak ini, aku ingin kau membacanya dengan baik dan memikirkan apa yang harus dan akan kau lakukan di masa depan setelah melakukannya.”           Di atas kertas itu juga sudah tertulis beberapa hal yang diminta oleh Seong Chung – Cha pada Sayuri, yang ia tidak ketahui kapan Seong Chung – Cha menulisnya.           “Tentu saja, kakak Cha,” balas Sayuri sambil mengambil kertas itu, namun tidak langsung menandatanganinya agar terlihat kalau ia memang memikirkan hal ini dengan baik. “Jadi … kapan aku bisa menerima hadiahku?” []           
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN