Menyelesaikan Collapsed Sewage tidak akan mungkin terasa semudah ini jika Sayuri tidak melakukannya bersama dengan Kyle dan teman – temannya. Tidak pernah sekali pun formasi yang mereka gunakan sejak masuk ke saluran air bawah tanah pecah, tidak ada pula yang panik ketika monster dengan jumlah tiga kali lipat lebih banyak mengepung mereka.
Arahan yang diberikan oleh Sayuri pun dapat dengan mudah Kyle dan teman – temannya lakukan. Dari pengalaman di kehidupan sebelumnya, bekerja sama dengan pemain profesional terasa lebih merepotkan dibandingkan dengan mereka.
Membuat Sayuri benar – benar penasaran dan ingin tahu apa pekerjaan Kyle dan teman – temannya di dunia nyata.
Begitu pula dengan sebaliknya.
Kyle dan teman – temannya yang lain takjub dengan apa yang dapat dilakukan oleh Sayuri, seorang gadis yang kemungkinan masih berumur belasan tahun.
Tidak takut dengan monster yang memiliki level lebih tinggi dan jumlah yang lebih banyak mungkin bisa dibilang karena apa yang ada di depan mereka ini hanyalah sekedar permainan. Namun, dari cara Sayuri memimpin serta memberikan mereka perintah, rasanya untuk seseorang yang seumuran dirinya tidak akan bisa melakukannya sebaik itu.
Penggunaannya dalam menguasai belati sebagai seorang pemain yang memilih profesi Assassin pun sangat luar biasa. Seakan ia sudah menggunakan senjata macam itu selama puluhan tahun.
Selama mereka bermain Lord’s Regime, mereka sudah melihat banyak pemain pemula, dan tidak ada yang memiliki kemampuan sebaik Sayuri. Meski pun semua pemain pemula tersebut tahu kalau saat ini mereka berada di sebuah permainan VR, rasa takut ketika melihat monster yang menyerang mereka pasti tidak akan hilang begitu saja.
Kemampuan seseorang dalam menguasai dan terbiasa dengan senjata dari ‘profesi’ yang mereka pilih pun membutuhkan waktu untuk bisa melakukannya semudah apa yang dilakukan oleh Sayuri.
Setiap kali Kai atau Emil menanyakan dari mana ia memiliki kemampuan memimpin dan menggunakan belati, Sayuri selalu membalas kalau ia terbiasa melakukan semua hal itu karena ia sering bermain permainan semacam Lord’s Regime sebelumnya.
Namun, Kyle dan teman – temannya yang lain tahu kalau cara Sayuri menggenggam belatinya, cara menggunakan skill untuk menghabisi musuh mau pun pilihan yang diambil olehnya dalam waktu yang singkat tidak akan bisa ia lakukan secara sempurna hanya karena sebatas pengalaman dari sebuah permainan.
Setiap melihat apa yang bisa dilakukan oleh Sayuri, tidak hanya Kyle namun yang lainnya pun mulai merasa penasaran. Rasa penasaran itu semakin lama semakin besar dan mulai menarik perhatian mereka, apa yang bisa dilakukan olehnya selanjutnya?
.
.
“Bagus, semuanya berjalan dengan lancar,” kata Sayuri, kembali memasukkan belati yang baru saja ia gunakan untuk mengalahkan monster dengan sebutan Sewage Rat berwarna merah. “Lihat, mengalahkan monster enam level lebih tinggi dari pada kita tidak terlalu sulit, ‘kan?”
Fein tiba – tiba tersenyum dengan bangga sambil mengangkat pedangnya dengan sebelah tangan. “Terima kasih padaku yang mengontrol Aggro dengan sempurna, ‘kan?”
“Ya, ya kau memang luar biasa, Fein,” balas Emil setengah hati. “Lalu, apa yang kita dapat?”
“Enam kulit, dua belas kuku dan lima ekor,” balas Kyle. “Oh, dan dua puluh tembaga.”
Kai mendesah panjang sambil mengusap bagian belakang lehernya. “Meski tingkat spesialis, mengharapkan buku skill dan equipment untuk jatuh juga sangat berlebihan, ya?”
“Kemungkinan untuk mendapatkan buku skill dan equipment memang lebih tinggi di dalam dungeon dengan tingkat kesulitan spesialis,” balas Sayuri. “Mungkin saat ini kita hanya belum beruntung.”
“Setidaknya jika kita menjual barang – barang seperti kulit dan semacamnya, kita bisa mendapatkan uang yang cukup untuk dibagi lima,” tambah Kyle dengan senyuman tipis di wajahnya.
Sayuri kembali memerhatikan sekelilingnya. Saluran air bawah tanah tempat mereka berada saat ini memiliki konsep seperti labirin, yang terus membawa mereka berbelok ke sana dan sini. Tapi tentu saja, untuk Sayuri yang pernah menyelesaikan dungeon ini beberapa kali sampai ia ingat jalan menuju ruangan bosnya, tidak sekedar asal memilih jalan.
Sistem Gaia yang membuat Lord’s Regime terasa seperti dunia nyata membuat saluran air bawah tanah itu pun terasa nyata. Bau yang tidak sedap terus tercium oleh hidung Sayuri, untung saja saat ini ia sudah terbiasa. Meski di tempat itu memiliki jalan yang cukup untuk mereka berlima, air yang mengalir tidak terlalu jauh membuat jalan yang digunakan oleh mereka menjadi basah dan licin. Bahkan Kai dan Fein sempat terpeleset beberapa kali. Air itu pun terlihat sangat kotor dan menjijikan, terlihat sedikit berwarna hijau.
Beberapa kali Sewage Rat muncul dari aliran air itu secara berkelompok, menyerang secara mendadak seakan menyergap mereka. Untung saja, Kyle dan yang lainnya tidak pernah panik. Bahkan, setelah terbiasa dengan pola serangan dari Sewage Rat, Kyle dan yang lainnya tidak perlu lagi menerima arahan dari Sayuri, mereka sudah tahu peran dan apa yang harus mereka lakukan dalam waktu yang sangat singkat.
Mengingat kalau ini belokan mereka yang ke tiga puluh empat, belokan selanjutnya akan ada Sewage Rat dengan kelas Elite yang sedang tidur nyenyak namun harus mereka kalahkan karena menghalangi jalan mereka.
Benar saja, Sewage Rat kelas Elite dengan level enam belas di sebelah namanya yang berwarna merah sedang tidur dengan nyenyak di tengah jalan yang harus mereka lewati setelah Sayuri dan yang lainnya berbelok pada suatu pertigaan. Seperti Wild Boar kelas Elite yang sebelumnya pernah Sayuri temui, Sewage Rat kelas Elite pun memiliki level yang lebih tinggi dan tubuh yang lebih besar. Sewage Rat kelas Elite yang berada di depan Sayuri dan yang lainnya ini memiliki tubuh lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan seekor sapi yang ada di dunia nyata.
Andai saja monster itu tidur di belokan yang lain, mungkin tidur nyenyaknya tidak akan terganggu dan monster itu tidak akan kehilangan nyawanya.
Dengan matanya yang sedikit disipitkan, Emil berkata, “Sewage Rat … Elite? Apa itu berarti monster kelas Elite yang sampai saat ini belum ada seorang pemain pun yang menemukannya? Dan kita menemukan monster semacam itu di dalam dungeon ini?”
Kedua alis Sayuri langsung terangkat. Belum pernah ada yang menemukannya? Kenapa rasanya pemain Lord’s Regime kali ini sangat lambat? Atau forum yang disediakan oleh sistem Gaia belum banyak yang menggunakannya saat ini?
“Tidak hanya level dan tubuhnya yang besar, Sewage Rat kelas biasa pun cukup banyak di dekat kelas Elite itu,” tambah Kai sambil menunjuk ke pojok ruangan dengan dagunya di mana puluhan Sewage Rat kelas biasa berkumpul sambil mengunyah sesuatu di mulut mereka.
“Melawan mereka secara langsung sama saja bunuh diri, ‘kan? Sebelumnya kita melewati pertigaan, ‘kan? Mungkin jalan yang satu lagi bisa kita lewati dengan mudah tanpa harus melawan monster kelas Elite seperti itu?” tanya Fein.
Sayuri yang sudah tahu cara aman untuk mengalahkan Sewage Rat kelas Elite dengan menggunakan bug berterima kasih kepada Fein dalam hati karena telah menyinggung topik itu.
“Fein ada benarnya. Ayo kita coba jalan yang lain,” balas Sayuri.
Sebenarnya, jalan yang satu lagi hanyalah jalan buntu dengan sepuluh ekor Sewage Rat yang menjaga sebuah kotak baja, yang berisi equip untuk profesi Gladiator. Tentu saja, equip itu langsung diberikan pada Fein.
“Ah, apa ini. Apa kau tahu di tempat ini ada sebuah kotak yang berisi equip kelas Rare untuk profesi Gladiator? Karena itu kau mengusulkan untuk kami pergi ke bagian ini?” desis Emil.
“Hei, kau pikir aku pernah masuk ke dungeon ini sebelumnya, ha? Aku hanya beruntung! Kenapa, kau iri?” ledek Fein sambil tersenyum dan memamerkan equip kelas Rare yang berupa sepatu kepada Emil.
Kotak yang memiliki tingkat lebih dari kayu hanya akan ada satu kali di dalam sebuah dungeon, yang berarti kotak baja itu tidak akan ada lagi di tempat yang sama jika Sayuri masuk ke dalam dungeon ini dengan tingkat kesulitan spesialis. Karena itu, Fein benar – benar beruntung karena mendapatkan equipment yang tepat untuknya. Poin Def miliknya pun bertambah 8. Meski terasa sedikit, serangan yang ia terima dari musuh setidaknya bisa berkurang tiga sampai lima poin.
“Jadi, gimana? Bukankah itu berarti hanya jalan dengan Sewage Rat kelas Elite yang harus kita lewati?” tanya Kai. “Atau mungkin kita memilih jalan yang salah sebelum belokan ini?”
“Tempat ini seperti labirin, untung saja jalan yang sudah kita ambil langsung tergambar oleh peta sistem. Haruskah kita mencoba jalan yang lain?” usul Kyle.
“Tunggu sebentar. Mungkin kita bisa menemukan hal lain jika kita mencari dengan teliti di sekitar sini,” kata Sayuri sebelum semua suara memilih untuk mencari jalan lain yang tentu saja tidak akan pernah benar. “Kemari, sepertinya celah ini bisa kita gunakan untuk melawan Sewage Rat kelas Elite itu.”
“Celah? Celah apa … oh …” gumam Emil pelan setelah ia melihat celah yang cukup untuk dimasuki oleh beberapa pemain di balik kotak tersebut. “Aku mengerti … sepertinya cukup untuk kita pemain yang menggunakan light armor untuk masuk ke dalam dan menyerang dari jauh …”
“Mhm. Kai, kau sudah membeli senjata jarak jauh, ‘kan?” tanya Sayuri.
Kai langsung mengeluarkan sebuah busur silang dari dalam tasnya dan memperlihatkannya pada Sayuri. “Ini. Tapi aku tidak yakin kalau serangannya akan cukup tinggi untuk menghabisi Sewage Rat kelas Elite itu dalam waktu singkat.”
“Tidak masalah. Celah seperti ini ada kemungkinan karena design atau bug yang belum disadari oleh developer atau sistem Gaia itu sendiri. Atau bahkan bisa jadi sistem Gaia sengaja membuat celah ini untuk mempermudah pemain mengalahkan monster kelas Elite itu, ‘kan?” tanya Sayuri bermaksud bercanda. Tetapi malah dianggap serius oleh Kyle dan yang lainnya yang membalas perkataan Sayuri dengan takjub.
“Hm, berarti kita perlu menarik monster itu ke tempat ini, ‘kan?” tanya Kyle. “Tapi sepertinya aku atau Fein tidak akan bisa melakukannya, karena kami tidak akan bisa masuk ke celah itu dan menjadi santapan mudah untuk monster itu.”
“Ya. Karena itu, kalian bisa duduk dengan santai di jalan yang sudah kita lewati sebelumnya, dan biarkan aku, Kai dan Emil bekerja keras melawan monster kelas Elite itu secara monoton dan membosankan,” balas Sayuri, yang juga memasukkan belatinya ke tas dan mengganti senjatanya dengan busur silang.
Kyle tertawa miris, kemudian membalas, “Tolong jangan berkata seperti itu. Rasanya aku dan Fein tidak bekerja dan hanya menikmati hasilnya.”
“Ei, bukankah begitu? Jadi, tunggu dan santailah di suatu tempat, bos!” balas Emil sambil memaksa tubuhnya untuk masuk ke dalam celah yang menjadi perhatian mereka sebelumnya. “Oh! Ternyata di dalam sini lebih luas dari dugaanku sebelumnya! Kita bisa dengan mudah menyerang monster dari luar sana dengan basic attack atau skill!”
Kai menolehkan wajahnya pada Sayuri, kemudian bertanya, “Kalau begitu aku yang akan menarik bosnya ke sini.”
Sayuri langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Meski terdengar mudah, untuk menarik Sewage Rat kelas Elite yang jarak serangannya lebih luas dibandingkan dengan Sewage Rat kelas biasa cukup sulit ketika dilakukan.
“Bukannya aku tidak percaya padamu. Biarkan aku yang melakukannya. Setelah melihat properti senjatamu, senjataku memiliki jarak serangan yang lebih jauh,” debat Sayuri dengan alasan yang tepat.
Kai awalnya ingin menolak, namun ketika ia membandingkan properti senjatanya sendiri dengan apa yang dimiliki oleh Sayuri, ia langsung menutup mulutnya dengan rapat. “Kalau begitu hati – hati.”
“Tentu saja. Di saat seperti ini, aku tidak akan melakukan hal yang ceroboh,” balas Sayuri, yang langsung pergi ke tempat di mana Sewage Rat kelas Elite itu berada.
Melihat sistem peta, Kyle dan Fein juga sudah berada di tempat yang cukup jauh dari mereka bertiga. Setidaknya, Sewage Rat kelas biasa yang berada di dekat kelas Elite tidak akan pergi menyerang ke arah mereka. []