Sayuri yang sebelumnya sudah sering menarik monster ke tempat yang ia inginkan dapat dengan mudah memancing Sewage Rat kelas Elite dan monster kecil lainnya ke celah yang akan ia gunakan sesuai dengan rencananya.
Poin AGI dan DEXnya cukup tinggi untuk membuatnya lari lebih cepat, sehingga sekeras apa pun usaha Sewage Rat kelas biasa mau pun Elite menyerang Sayuri dari balik punggungnya, serangan itu tidak akan mengenainya. Mungkin jika monster level 20 atau lebih bisa melakukannya.
“Kai, Emil, bersiaplah. Sebentar lagi aku akan sampai,” kata Sayuri menggunakan chat tim untuk memberi tahu mereka.
“Kami sudah siap. Bawa monster itu kapan pun,” balas Emil.
Mendengar jawaban penuh percaya diri dari Emil membuat Sayuri ingin tertawa, entah itu benar – benar rasa percaya diri atau hanya kebodohan belaka. Sepertinya dia belum tahu kalau mereka akan menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk mengalahkan monster kelas Elite ini. Mengingat saat ini mereka berada di dungeon dengan tingkat kesulitan spesialis, poin HP Sewage Rat kelas Elite tersebut lebih banyak 50% dari biasanya. Saat ini, level 16 Sewage Rat memiliki poin HP sebesar 2.000, sebelumnya Sayuri menyerang monster itu dengan panah silangnya dan hanya mengurangi poin HP monster itu sebanyak tiga, masing – masing anak panah hanya mengurangi -1.
Ditambah dengan serangan dari Kai dan Emil, mungkin bersama – sama mereka bisa mengurangi poin HP Sewage Rat kelas Elite itu sebanyak -7 …
…
Memikirkannya saja sudah malas …
.
.
Sayuri yang membawa teman – teman baru di balik punggungnya dengan senang hati masuk ke dalam celah di mana Emil dan Kai sudah menunggu.
Getaran hebat langsung terasa ketika Sewage Rat kelas Elite menabrak dinding yang terbuat dari batu di mana celah yang dimasuki Sayuri berada. Meski begitu, apa yang dilakukan oleh Sewage Rat itu sia – sia. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Sayuri, Kai dan juga Emil langsung menyerang Sewage Rat kelas biasa mau pun kelas Elite dengan senjata mereka masing – masing.
Emil yang memiliki sebuah AOE[1] skill juga berhasil mengalahkan Sewage Rat kelas biasa yang setia mendampingi pemimpin mereka, meski dalam waktu yang cukup lama tentunya.
Level Sayuri yang sebelumnya sudah naik ketika masuk ke dalam dungeon ini kembali bertambah. Kali ini karakternya menjadi level 7. Sedangkan Kyle dan yang lainnya masih level 6. Meski begitu, mereka cukup hebat karena memiliki level setinggi itu. Kemungkinan saat ini Sayuri merupakan pemain dengan level tertinggi di Lord’s Regime.
Ketika semua Sewage Rat kelas biasa berhasil dikalahkan, dan kelas Elite memiliki poin HP 300 lagi, Sayuri meminta Kyle dan Fein untuk membantu mereka menyerang monster tersebut. Selama salah satu di antara mereka tidak menggunakan skill yang dapat menarik Aggro dan hanya menyerang dengan basic attack saja, monster itu tidak akan menyerang mereka.
Meski pun mereka berada sedikit jauh dari Sayuri, Emil dan Kai, mereka tetap mendapatkan poin EXP meski pun sedikit karena kontribusi mereka dengan menyerang monster tersebut tidak ada. Melewatkan ribuan poin EXP yang akan mereka dapatkan dari monster kelas Elite bisa membuat mereka menyesal selama beberapa hari. Karena itu, untuk mempersingkat waktu dan menghindari perasaan menyesal jika membuang ribuan poin EXP yang cukup banyak, akhirnya mereka membantu Sayuri dan yang lainnya.
Pekerjaan yang membosankan dan sama pun akhirnya berakhir setelah Sewage Rat kelas Elite itu tumbang, Sayuri mendapatkan poin EXP yang cukup banyak, membuat poin EXPnya berada di level 7 dengan 68%.
Melihat tubuh karakter Kai dan Emil yang bercahaya, sepertinya mereka naik level. Kyle dan Fein kemungkinan mendapatkan poin EXP yang lebih sedikit, membuat level mereka tidak naik seperti Kai dan Emil.
Kai memeriksa anak panah yang ia miliki, kemudian berkata, “Aku hanya memiliki tiga ratus anak panah lagi. Apa kita akan menggunakan cara seperti ini untuk mengalahkan bos dungeon?”
“Entahlah? Menemukan celah ini sudah sangat beruntung. Jika sampai ada kebetulan semacam ini di ruangan bos, bukankah kita harus mempertanyakan apakah developer Lord’s Regime mengerjakan tugas mereka dengan baik atau tidak?” balas Sayuri. Dia yang sudah tahu kalau tidak ada bug semacam ini lagi di ruangan bos tidak ingin memberikan harapan kosong pada Kyle dan teman – temannya.
“Lalu, apa yang dijatuhkan oleh monster kelas Elite itu?” tanya Fein dengan mata yang terlihat berbinar.
Kyle yang sebelumnya berada paling dekat dengan tubuh monster kelas Elite itu berlutut untuk mengambil barang – barang yang dijatuhkan oleh monster kelas Elite itu.
“Dua buah heavy armor yang bisa digunakan oleh paladin dan berserker, sebuah light armor untuk Cleric, Caster, Magister atau Elementalis, sebuah belati kelas common yang bisa digunakan oleh Assassin, dan buku skill revive dan backstab,” balas Kyle yang menyebutkan satu persatu barang apa yang mereka dapatkan dari monster kelas Elite.
“Tidak buruk juga. Semua equipment yang kita dapatkan bisa kalian miliki, aku memiliki belati yang propertinya lebih menguntungkanku, buku skill revive juga bisa kalian ambil,” kata Sayuri. “Tapi izinkan aku memiliki buku skill backstab.”
Kyle dan yang lainnya langsung saling tukar pandang. Setelah sunyi beberapa saat, akhirnya Kai berkata, “Aku tidak masalah dengan buku skill backstab, kau bisa memilikinya. Tapi, apa kau yakin kami bisa memiliki equip dan buku skill revive yang saat ini belum ada seorang pemain pun yang memilikinya?”
“Kau ingin aku menarik kembali kata – kataku?” Sayuri balik bertanya.
Terlihat sedikit canggung, Kai mengusap bagian belakang lehernya. “Tentu saja kami sangat berterima kasih. Equipment yang dijatuhkan oleh monster kelas Elite lebih bagus dari pada monster kelas biasa yang menjatuhkan equip dengan kelas uncommon yang sama. Bukankah di sini kau yang paling dirugikan?”
Sayuri memiringkan kepalanya ke samping, kemudian membalas, “Kenapa kau berpikir kalau aku merasa dirugikan? Bukankah kita yang mengalahkan monster kelas Elite itu bersama – sama? Apa kau menilai diriku sebagai seseorang yang serakah, Kai?”
Kai langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tidak, aku hanya merasa kalau … semua ini berjalan terlalu mulus?”
Sayuri tertawa satu kali. “Kalau begitu, bagaimana jika kau menyimpan pemikiranmu itu terlebih dahulu. Lihat sendiri apakah pemikiranmu berubah setelah kita lihat apa yang akan diberikan oleh bos dungeon pada kita setelah monster itu berhasil dikalahkan.”
Mendengar perkataan Sayuri, Kai langsung menutup mulutnya dengan rapat. Emil, Fein dan Kyle pun tidak ada yang menanyakan keyakinan Sayuri sekali lagi untuk memberikan sisanya kepada mereka.
Sayuri menerima buku skill Backstab dari Kyle, kemudian membaca deskripsinya yang sudah ia ketahui sebelumnya. Meski begitu, ada kepuasan tersendiri setelah melihat buku skill yang belum ia pelajari saat ini.
[Buku Skill: Backstab
Deskripsi Skill: Pengguna akan menyerang bagian belakang target. Ketika menggunakan skill ini, kemungkinan menghindari serangan dapat terjadi.
Tipe Skill: Aktif (Membutuhkan senjata).
Cooldown Skill: 30 detik.
Batasan Pengguna: Assassin, Hunter, Warrior. Dapat dipelajari oleh faksi mana pun.]
Setelah puas melihat status karakternya yang mendapatkan perubahan pada kolom skill aktifnya, Sayuri kembali menolehkan wajahnya dan melihat Kyle dan Kai yang baru saja selesai mengganti equipment lama mereka dengan equip yang baru saja didapatkan oleh mereka, dan Emil yang juga selesai mendapatkan buku skill revive.
Buku skill revive sangat berguna bila poin HP seorang anggota tim habis dan menghidupkannya kembali. Dengan menggunakan skill revive, pemain yang kehilangan nyawanya tidak akan mendapatkan pinalti berkurangnya poin EXP dan equipment mereka yang jatuh, dan mereka tidak akan dikirim menuju kuburan dan harus menunggu beberapa menit sebelum mereka bisa kembali bergerak.
“Sudah siap? Sepertinya kita akan sampai di ruangan bos dungeon ini sebentar lagi, karena biasanya ruangan bos tidak akan terlalu jauh dari sub – bos atau monster kelas Elite dan di atasnya,” kata Sayuri.
“Ayo! Dengan skill revive yang dimiliki oleh Emil, aku siap menahan serangan apa pun dari bos dungeon tingkat spesialis!” balas Fein penuh dengan pecaya diri.
“Setidaknya pastikan kau tidak akan kehilangan nyawamu itu setiap tiga menit sekali, karena skill revive ini memiliki cooldown tiga menit,” balas Emil.
“… Semoga,” gumam Fein pelan.
.
.
Ruangan bos Collapsed Sewage berada di bagian terbawah dungeon tersebut. Pemain yang baru pertama kali mengunjungi dungeon ini pasti akan sangat kesulitan untuk menemukannya. Karena, tidak hanya dungeon ini yang berbentuk seperti labirin, untuk mencari jalan ke bawah menuju ruang bos pun tidak semudah yang terdengar.
Tidak ada ‘tangga’ menuju bawah, lubang seperti yang digunakan ketika mereka masuk ke tempat ini pun tidak ada. Untuk sampai ke ruangan bos, pemain perlu mengikuti ke mana ‘arus air’ yang selalu berada tidak jauh dari jalan yang bisa digunakan oleh pemain untuk menelusuri dungeon tersebut.
Meski begitu, untuk mereka yang tidak mengetahui cara ini, mereka ditakdirkan untuk menghabiskan waktu selama berjam – jam hanya untuk pergi menuju ruangan bos. Belum lagi ditambah dengan berapa banyak waktu yang pemain habiskan sebelum mereka berhasil masuk ke saluran air bawah tanah.
Dungeon ini benar – benar mengerikan sebelum seorang pemain berhasil membuat peta lengkap dan juga cara untuk menyelesaikan Collapsed Sewage dengan mudah.
Sayuri yang sudah hapal dengan dungeon ini tentu tidak akan kesulitan. Ruangan bos Collapsed Sewage tidak seperti ruangan bos pada dungeon biasanya.
Karena Collapsed Sewage digambarkan seperti saluran air bawah tanah, ruangan bos dungeon itu digenangi oleh air yang cukup tinggi. Bisa mencapai paha Sayuri. Semua monster yang ada di bagian saluran air bawah tanah terlihat seperti tikus, mungkin para pemain juga akan berpikir kalau bos dungeon pun akan sama. Namun tidak seperti itu, karena bos dungeon Collapsed Sewage merupakan seekor katak dengan tinggi empat sampai lima meter yang mengeluarkan napas beracun dari mulutnya.
Namun saat ini, katak itu belum muncul karena belum ada seorang pun yang menginjakkan kaki mereka dalam zona di mana bos dungeon akan muncul.
“Ingat, jangan gunakan R – Potion tingkat A sebelum aku menyuruh kalian. Aggro akan sepenuhnya dikendalikan oleh Fein. Kyle, jangan gunakan skill apa pun yang dapat menarik Aggro, kecuali ketika poin HP Fein tinggal 20%. Jika hal itu terjadi, pastikan kau mengambil Aggro bos itu lagi dengan cepat, Fein,” perintah Sayuri. “Kai, kau dan aku akan menyerang bos dari bagian belakang. Tapi ingat, kita hanya akan menggunakan skill kita, untuk basic attack gunakan busur dari jauh sambil menunggu cooldown skill kita selesai.”
“… dan kau tahu ini semua dari …?”
“Wat,” kata Sayuri melanjutkan perkataan Emil. “Kudengar bos Collapsed Sewage berbentuk seperti katak. Jadi, aku memikirkan beberapa serangan yang mungkin bisa monster itu lakukan. Yang pertama, meludahkan racun atau mungkin asap beracun dari mulutnya. Kedua, dengan menggunakan lidah panjangnya. Ketiga, lompatannya. Apa kalian memiliki pendapat lain?”
“… Aku tidak pernah memerhatikan katak sebelumnya … mungkin hanya itu?” kata Fein.
“Pastikan kalian memerhatikan gerak – gerik bos dungeon ini dengan seksama. Mungkin bos itu akan memperlihatkan sebuah gerakkan yang terlihat jelas ketika ia ingin menyerang,” tambah Sayuri. []
Note:
[1] AOE: Merupakan singkatan dari Area of Effect. AoE merupakan jenis serangan yang memengaruhi area luas, biasanya dapat melukai lebih dari satu musuh dalam jarak tertentu.