Chapter 26

2024 Kata
"Sayang maaf .... Maafin aku . Aku benar - benar nggak ada maksud buat nampar kamu . aku ..." Ucap Dylan dengan tangan yang bergetar dan mencoba meraih tangan Rebecca yang tentu saja di tepis kasar oleh gadis itu . Dylan saat ini sangat marah pada diri nya sendiri karena sudah membuat gadis nya sakit seperti ini . " Nggak ada maksud kamu bilang ? Aku nggak pernah menyangka kamu bisa melakukan hal itu Dylan mengingat dulu kau tidak Pernah bertindak sekasar ini pada ku bahkan kau berbicara keras pun tidak pernah kamu lakukan dan sekarang aku benar - benar sudah mengambil keputusan mengenai hubungan kita" Ucap Rebecca lirih dengan mata yang menampilkan kekecewaan yang mendalam . Rebecca benci diri nya yang lemah seperti ini karena seharus nya dia tidak boleh lemah seperti ini mengingat tujuan awal nya datang kesini menambah hanya ingin mengakhiri semua nya . " Nggak .... nggak sayang jangan kamu lanjutin omongan kamu lagi . Aku benar - benar takut sekarang . Demi Tuhan aku nggak ada maksud sedikit pun buat nyakitin kamu . Aku hanya tidak suka kamu berkata seperti itu ... berkata seolah - olah kamu menuduh ku meniduri wanita jalang itu . Mengapa kamu tidak pernah mau mendengar kan semua penjelasan ku dan lebih mempercayai apa yang kamu lihat bahkan saat ini kami terlihat lebih mempercayai omongan wanita jalang itu ". ucap Dylan dengan lirih namun juga ada pernyataan ketegasan di dalam nya . Dylan memang sangat marah saat gadis nya itu berbicara omong kosong dan menuduh nya meniduri wanita lain karena lelaki itu tidak pernah melakukan hal yang di tuduh kan itu sama sekali . Rebecca saat ini sangat bingung dengan semua nya . Apa yang harus gadis itu lakukan di saat seperti ? Siapa yang harus gadis itu percaya sekarang ? Rebecca sangat ingin mempercayai Dylan namun mengingat apa yang Madelline tadi katakan membuat hati nya sangat hancur . Membayang kan Dylan dan Madelline yang bercinta di kasur yang sering dia dan Dylan tempati membuat nya marah dan hancur di saat yang sama . Rebecca tidak menyangka kalau Dylan dengan tega nya melakukan itu pada diri nya . Apa kah lelaki itu benar - benar ingin melupakan nya dan mengganti posisi ku di apartemen itu dengan mudah nya ? " memang nya ada yang salah ? Bukan kah kau benar - benar melakukan hal itu dengan nya ? Tapi yang membuat ku sakit  yaitu mengapa harus di sini Dylan ? Di tempat dimana kita memulai semua nya berdua , tempat yang aku yakini sebagai tempat aku pulang sekarang sudah menjadi tempat yang paling aku benci . Rasa nya aku sudah tidak ingin lagi berada di tempat ini berlama - lama . Aku tidak menyangka kamu bisa melakukan hal yang membuat ku sakit seperti ini . Bahkan untuk melihat mi saja rasa nya aku tidak sanggup " Ucap Rebecca menatap kecewa lelaki berengsek yang ada di hadapan nya ini . Rebecca sangat ingin keluar dari sini ... dia sudah sangat benci melihat semua yang berhubungan dengan lelaki itu . Ya Tuhan apa Rebecca tidak bisa benar - benar bahagia ? Sungguh Rebecca ingin pergi jauh agar tidak bertemu dengan Dylan lagi . Sedangkan Dylan yang mendengar ucapan menyakit kan kekasih nya itu hanya bisa erdiam seraya menitih kan air mata nya . Sungguh lelaki itu sangat menyesali semua nya dan lelaki itu tidak pernah menyangka gadis nya akan sangat terluka seperti ini . Di saat yang bersamaan terdengar bunyi telefon genggam Rebecca yang berda di tas nya saat ini dan dengan cepat Rebecca mengambil nya dan melihat siapa yang menelfon nya yang ternyata kakak kesayangan nya yaitu Abian . Rebecca sangat senang kakak nya menelfon nya di saat seperti ini . Waktu yang sangat tepat pikir Rebecca karena gadis itu sudah tidak ingin sama sekali berada di sini ... berada di hadapan lelaki yang pernah mengisi hati nya itu . Rebecca memang masih mencintai lelaki itu tapi wanita itu tidak bodoh untuk kembali terjatuh pad lubang yang sama dan berakhir dia yang menjadi orang yang paling tersakiti . " halo kak .. " Ucap Rebecca mencoba menormal kan suara nya agar sang kakak tidak merasa khawatir . Saat seperti ini are Becca memang sangat membutuh kan sang kakak untuk berada di samping nya karena rasa nya gadis itu sudah tidak sanggup lagi menanggung semua nya sendiri dan hanya Kakak nya yang bisa mengerti diri nya saat ini . " Dimana kamu dek ? Oma bilang kamu di new York sekarang tapi aku tanya mama kamu malahan tidak ada di rumah sekarang . Kamu kemana kok nggak ngasih tau kakak sih ? " Ucap Abian dengan memberikan pertanyaan adik nya secara terus menerus karena sungguh lelaki itu sangat khawatir ketika mengetahui adik nya itu sedang berada di kota yang sama dengan mantan sahabat nya yang sudah menyakiti hati dan perasaan adik kesayangan nya itu . Abian memang tau kalau sahabat nya itu masih sangat mencintai sang adik namun dia sudah melihat nya dengan mata kepala lelaki itu sendiri kalau sahabat nya memang benar - benar bermain api di belakang adik kesayangan nya itu dan itu membuat Abian sangat murka . " Kak jemput aku sekarang ... ku mohon " Ucap Rebecca sendu dan lagi - lagi pertahanan gadis itu runtuh . Gadis itu sekarang sudah tidak bisa lagi membendung air mata nya ... dia sangat membutuh kan pelukan kakak nya sekarang . Sedang kan Dylan sangat kaget mendengar penuturan gadis nya saat ini . Dylan sangat takut Abian datang ke apartemen nya dan mengambil Rebecca dari sisi nya lagi . Sungguh membayang kan nya saja sudah sangat menyakit kan untuk Dylan apa lagi kalau itu sampai kejadian . Dylan sangat tau bagaimana karakter sahabat nya itu mengingat Abian yang sangat teramat menyayangi adik perempuan nya itu dan Dylan tidak ingin Abian memisah kan dirinya dengan Rebecca kali ini . Meskipun dia harus mendapat kan pukulan dari Abian lelaki itu sudah tidak peduli dengan hal itu lagi . " Becca ada apa dengan mu sayang ? Kenapa kamu menangis ? Dimana kamu sekarang kakak akan menjemput mu sekarang . Kakak mohon jangan menangis seperti itu karena itu membuat kakak tambah khawatir dek " Ucap Abian lirih namun ada kemarahan di dalam nya karena entah mengapa mendengar adik nya menangis seperti ini membuat hati nya ikut tercubit . Sungguh saat ini Abian merasa sangat marah dan khawatir dengan keadaan adik nya saat ini yang lelaki itu sama sekali tidak tau di mana dan sedang bersama siapa karena memang adik nya belum menjawab pertanyaan nya sejak tadi . " aku akan mengirim kan mu alamat nya kak.... aku mohon cepat datang kemari dan menjemput ku kak . Aku sudah tidak bisa menanggung semua ini sendiri karena aku butuh kakak di sini . Kumohon ... " Ucap Rebecca dengan nada sedih . Rebecca tau pasti kakak nya saat ini sangat kalut apa lagi mendengar nya menangis seperti ini pasti membuat lelaki itu tambah khawatir . Setelah menutup panggilan telfon dari Abian Rebecca mengalih kan pandangan nya ke arah lelaki yang sedari tadi menatap nya namun yang membuat Rebecca sangat terkejut adalah lelaki itu menatap nya dengan penuh kesedihan dan dengan mengeluar kan air mata yang terus menerus keluar dari mata indah nya . Rebecca menatap lelaki itu dengan tatapan dingin nya karena saat ini sudah tidak ada lagi rasa kasihan pada diri nya untuk lelaki yang sudah membuat banyak luka pada hati nya itu . Rebecca POv Ada apa dengan lelaki itu sekarang ? Mengapa dia sesedih itu ? Bukan nya seharus nya Rebecca yang merasa hancur . Memang nya siapa yang di khianati di sini ? Mengapa Dylan nampak seperti orang yang paling tersakiti disini . Seharus nya lelaki itu merasa senang karena sebentar laki dia akan kembali pada kekasih nya itu tanpa ada hubungan apa - apa lagi dengan Rebecca namun sekarang mengapa di berakting seolah - olah dia juga terluka ? . Tanpa mempedulikan keadaan nya aku mengirim kan alamat apartemen Dylan ke kak Abian aku sangat berharap kak Abian cepat - cepat menjemput ku karena aku benar - benar sudah tidak tahan untuk berlama - lama di sini . Melihat wajah Dylan membuat ku sangat muak dan kembali seingat dengan wajah angkuh wanita nya yang meminta ku untuk pergi . Namun tanpa aku duga ketika aku selesai mengirim kan alamat itu ke kak Abian ada sepasang lengan kokoh yang saat ini sedang memeluk ku erat dan tunggu apa ini mengapa saat ini aku merasa leher ku basah dan air itu terasa hangat . Apa lelaki itu saat ini sedang menangis sekarang ? Tapi mengapa ? Skenario apa lagi yang dia main kan ? Kali ini aku akan membiar kan nya biar lah ini menjadi terakhir kali nya dia memeluk ku seperti ini karena setelah itu aku tidak akan pernah mau menemui lelaki ku lagi . Rebecca merasa diri nya benar - benar sudah muak dengan semua ini tujuan awal dia datang menemui lelaki itu karena dia ingin menelesai kan semua ini dengan Riau namun kenapa semua nya nampak begitu rumit sekarang . Aku merasa kepala ku sebentar lagi akan pecah memikir kan semua ini . " Jangan pergi sayang ... hiks .... hiks ... aku benar - benar nggak akan bisa kehilangan kamu Becca . Kamu adalah nafas ku dan bagaimana bisa aku melanjut kan hidup ku kalau nafas ku pergi ? Kumohon jangan pergi " Ucap Dylan di tengah - engah isak tangis nya sambil terus mengeratkan tangan nya yang saat ini berada di perut ku. Aku kaget mendengar penuturan lelaki itu karena sebelum nya aku tidak pernah melihat sosok Dylan yang serapuh ini dan itu membuat hati ku berdesir . " kenapa ? Kenapa kamu seperti ini Dylan ? Mengapa kamu menangis ? Setau aku kami bukan orang yang gampang menangis seperti ini apa lagi aku bukan siapa - siapa yang pantas kamu tangisi . Simpan air mata mu untuk orang yang memang pantas mendapat kan nya . " Ucap Ku pelan namun tanpa bisa aku tahan air mata ku juga ikut menetes meratapi nasib hubungan kami yang ternyata berakhir seperti ini . Hubungan yang selama ini sangat berarti buat aku karena orang yang aku kagumi ternyata balik menyukai diri ku . Hubungan yang aku dan Dylan sempat rencanakan akan berjalan ke arah yang lebih serius namun kali ini kehadiran wanita itu kedalam hubungan Kami benar - benar meruntuh kan semua harapan dan impian ku . Harapan yang selama ini ada di setiap doa ku . namun sekarang aku mulai menyadari arti dari kata - kata " hubungan tidak pernah akan bertahan lama jika di dalam nya hanya satu orang saja yang berjuang sedang kan yang satu nya tidak " dan itu sekarang sedang aku alami dimana sekarang aku menyadari kali Dylan tidak pernah sama sekali menyukai diri ku bahkan mungkin dia dari awal tidak pernah mencintai ku . Dibanding kan dengan Madelline aku memang tidak apa - apa nya sama sekali mengingat bagaimana wajah dan body wanita itu yang pati membuat semua laki - laki akan melirik nya dan tentu saja hal itu juga berlaku untuk Dylan . Aku hanya gadis dengan  tubuh dan wajah yang biasa saja terlebih lagi wanita itu adalah cinta kama Dylan yang mungkin sampai sekarang masih lelaki itu cintai . Namun mengapa sesakit ini melepas seseorang yang sangat berarti di hidup kita ? " itu semua karena kamu sayang ! Karena aku sayang dan cinta sama kamu tapi mengapa kamu selalu lupa akan hal itu ? Mengapa kamu sekali tidak mempercayai semua apa yang aku katakan ? Aku benar - benar tidak pernah bercinta dengan madelline sama sekali apa lagi itu di kamar kita jangan kan Madelline bibi yang biasa membersih kan apartemen ini saja aku tidak izin kan masuk di kamar kita setelah kepergian mu . Itu semua karena aku tidak ingin aroma mu yang ada di sana hilang dan itu akan menambah ke gilaaan ku jika bahkan aroma mu juga ikut menghilang dari penciuman ku " Ucap Dylan parau . Aku tai lelaki itu sekarang sedang menangis .  Kalau kalian jadi Rebecca kalian bakal ambil keputusan bertahan atau melepas kan ? Jangan lupa taruh hati dan komen yahh .. soal nya itu sangat penting bagi author untuk tambah semangat nulis nya .  Have a nice day everyone ❤️
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN