Chapter 25

2120 Kata
Setelah mendengar suara bel Rebecca mencoba melepas pelukan Dylan dan menyuruh Dylan menuju pintu apartemen mereka Karena dia malu kalau orang lain melihat mata nya yang sembab Karen sudah menangis ... " Bisa kau lepas kan tangan mu ? Aku mau membuka pintu atau kalau tidak kau saja yang membuka nya " Ucap Rebecca lembut seraya melepas kan tangan Dylan yang masih memeluk nya erat seakan takut Rebecca pergi jika melepas nya . " Tidak usah membuka nya sayang ! Memang nya siapa sih yang berani - berani nya mengganggu kita di saat seperti ini !! Aku tidak merasa mengundang tamu atau menyuruh orang untuk datang ke sini " Ucap Dylan kesal dengan sosok yang ada di luar . Apa kah orang itu tidak mengerti jika saat ini Dylan sedang tidak bisa di ganggu ? . Dylan merasa orang yang ada di luar saat ini akan membuat hubungan Dylan dan Rebecc yang mulai membaik kembali merenggang . Mungkin saja itu hanya perasaan Dylan namun rasa nya semua nya terasa benar dan itu membuat Dylan sangat takut . "Ayolah Dylan mungkin saja itu daddy atau mommy. Apa kau mau mommy dan dady mendobrak pintu mu karena mengira kau mati di dalam sini ? " ucap Rebecca seraya melepaskan pelukan Dylan . Dylan yang sedikit kesal pun akhir nya berjalan menuju pintu apartemen mereka dengan kaki nya yang ia hentak - hentak kan seperti anak kecil . Sedangkan Rebecca yang melihat itu hanya bisa tersenyum seraya menggeleng - geleng kan kepala nya . Rebecca sangat tau dengan sifat manja lelaki yang dia cintai ini ... meskipun dari luar lelaki itu terlihat sangat dingin dan tak tersentuh namun jika lelaki itu bersama Rebecca maka semua prasangka orang itu salah .mdan Rebecca sangat senang mengetahui kalau lelaki nya itu hanya manja pada diri nya saja . Ceklek .... " Siapa sih mengganggu sa ....Madelline ? " . Ucapan Dylan terputus dengan wajah kaget . Sungguh dia sangat kaget dengan kedatangan orang yang ada di hadapan nya saat ini . Kenapa dia harus datang sekarang ? Di saat diri nya baru saja ingin berbaikan dengan Rebecca . Kalau kalian bisa melihat wajah Dylan saat ini mungkin kalian akan merasa takut . Dylan rasa nya ingin sekali membunuh wanita yang ada di hadapan nya saat ini karena karena wanita ini lah dia berpisah dengan gadis nya . " Sayang ..... kamu kemana aja sih aku cari kamu di kantor kamu tidak ada ! Tidak tau kah kamu kalau aku sangat merindukan mu sayang ? Meskipun kita sudah bertemu kemarin namun setiap saat aku merindukan ciuman mu yang sudah menjadi candu ku itu " Ucap wanita yang tidak lain dan tidak bukan merupakan sosok yang sama yang menghancur kan hubungan Dylan dan Rebecca saat itu . Madelline bukan nya tidak tau akan kedatangan Rebecca maka dari itu wanita itu sudah menyusun Rencana  untuk membuat Rebecca benar - benar pergi dan menghilang dari sisi Dylan . Madelline ingin menggantikan posisi Rebecca di hati Dylan saat ini karena wanita itu tau kalau Dylan sudah tidak mencintai nya lagi mengingat Dylan yang terlihat sangat hancur setelah kepergian Rebecca waktu itu . Sungguh Dylan sangat kaget dengan perlakuan Madelline pada nya saat ini sementara itu di belakang Dylan Rebecca tidak kalah kaget nya dan entah mengapa rasa sakit itu muncul lagi di hati nya bahkan air mata nya mulai menetes dari mata indah gadis cantik itu . Rebecca tidak menyangka jika Madelline tau apartemen mereka dan itu menandakan kalau wanita itu sudah pernah datang kesini sebelum nya . Apa Dylan yang mengajak wanita itu ke apartemen mereka ? Ya Tuhan ... Rebecca merasa hati nya sangat sakit sekarang BRI saja ia merasakan kebahagiaan dan mau memberikan Dylan kesempatan lagi namun mengapa hati nya kembali di buat Ragu dengan kehadiran wanita itu di hadapan nya saat ini ?  . madelline yang sadar dengan kehadiran Rebecca sengaja mengecup bibir Dylan tapi seperti nya itu terlihat seperti lumatan lalu melepas kan pelukan nya . " Eh ada cewek jalang itu di sini ? Ngapain kamu disini b***h ? Sekarang itu kamu udah nggak di butuh kan lagi disini . Pemeran pengganti tidak di butuh kan di saat peran utama nya sudah ada . Apa kau tidak tau malu mengemis - mengemis cinta seperti itu pada lelaki yang sama sekali tidak mencintai mu ? " Ucap Madelline dengan nada mengejek seraya berjalan mendekati Rebecca dengan langkah angkuh nya . Madelline menatap Rebecca dengan tatapan merendah kan dan seolah Rebecca adalah orang yang tidak tau diri sehingga itu membuat Rebecca ingin sekali melayangkan tamparan nya di wajah angkuh wanita ular itu . Sedangkan Dylan yang sudah sadar dari keterkejutan nya mengalih kan mata nya ke wajah gadis nya yang saat ini menatap nya penuh dengan kecewa dengan air mata yang sudah membasahi pipi gadis cantik nya itu ... " diam kamu jalang ! Apa yang kamu katakan hah ?! Jangan pernah kamu menyamakan diri mu dengan Rebecca karena dirimu hanya seorang wanita yang gila harta dan selalu ingin menghancur kan hubungan orang lain demi kebahagiaan mu sendiri . " Ucap Dylan mendorong tubuh Madelline sebelum wanita itu sampai di hadapan gadis nya yang saat ini masih menunduk kan wajah nya dan berjalan cepat menuju tubuh gadis nya yang sedari tadi hanya berdiri tanpa mengeluar kan suara apa pun . Rebecca bukan nya merasa takut menghadapi Madelline namun rasa nya kekuatan nya hilang begitu saja ketika melihat Ykan yang hanya diam saat wanita ular itu mencium nya tadi . " sayang ... sayang kamu dengar aku , ini nggak seperti dengan apa yang ada di Fikiran kamu Sekarang . Aku benar - benar nggak tau kenapa dia bisa datang kesini ! Aku tidak pernah sama sekali menelfon nya bahkan mengundang nya untuk datang kesini . Aku mohon kamu percaya sama aku kali ini sayang ... " Ucap Dylan lembut mencoba untuk menjelas kan semuanya pada gadis nya seraya menggenggam tangan kecil itu . Dylan tau apa yang ada di Fikiran gadis nya saat ini namun sungguh semua yang ada di Fikiran gadis itu tidak lah benar . Dylan sangat membenci wanita yang pernah mengisi hati nya itu dia benar - benar tidak menyangka  kalau dia saat itu bisa - bisa nya jatuh hati pada wanita ulat yang gila harta itu bahkan saat itu dia meninggal kan Dylan hanya karena harta . " emang nya apa yang ada di Fikiran aku hah ? Kamu tidak pernah tau apa yang ada di Fikiran aku karena bahkan mengeri perasaan ku saja kamu tidak bisa ! Kamu tau Dylan wanita itu benar seharus nya aku nggak ada di sini dan mengganggu kalian mengingat kita yang sudah tidak ada hubungan apa - apa lagi ! Seharus nya aku nggak pernah datang lagi kesini ! Sekarang kamu sudah bertemu dengan cintamu kan ? Lebih baik aku pergi dan lepaskan tangan mu sekarang . Dia lebih pantas untuk berada di sini dan menemani mu saat ini . " Ucap Rebecca mencoba menahan tangis nya dan berniat untuk mengambil tas nya yang berada di sofa . Rebecca ingin pergi segera dari tempat ini dia merasa seperti seorang wanita yang mencoba merebut kekasih seseorang . " sayang please ..... jangan kayak gini . Jangan tinggal kan aku lagi karena aku benar - benar tidak bisa kehilangan kamu . Percaya sama aku kali ini sayang kumohon ... " Ucap Dylan lirih seraya terus menerus menahan tangan Rebecca agar tidak pergi meninggal kan nya lagi . Dylan ingin sekali menangis kali ini dan kalian harus ingat kan Dylan untuk membunuh wanita ular itu jika Rebecca benar - benar pergi meninggal kan nya lagi . " ha ha ha , akhir nya lo sadar diri juga dan itu sangat bagus mengingat posisi loe yang bukan siapa - siapa Dylan saat ini ! Lo emang udah nggak pantas di sini tau nggak ! Loe tau kasur yang biasa loe pakai dengan Dylan sekarang udah jadi milik gue ! " Ucap Madelline sarkastik seraya menampilkan Smirk nya dan itu membuat Rebecca sangat kesal . Sungguh saat ini Rebecca merasa sudah sangat kehilangan harga diri nya saat ini . Rebecca seperti w************n yang sedang kedapatan berhubungan dengan kekasih orang . Rebecca benci berada di posisi ini , di posisi dimana diri nya merasa tersudut kan oleh dua orang yang sangat gadis  itu benci . " shut up your di f*****g mouth madelline ! Bukan Rebecca yang harus pergi tapi kamu dan yang seharus nya sadar akan posisi nya itu kamu bukan Rebecca karena asal kamu tau kalau aku tidak mencintai mu lagi posisi kamu di hati aku sudah tidak ada arti nya lagi sekarang jadi hentikan omong kosong mu itu ! Sekarang kamu keluar dari sini " Ucap Dylan seraya menarik tangan Madelline kuat . Lelaki itu tidak peduli jika tarikan nya pada  Madelline membuat wanita itu sakit .. ia sungguh tidak peduli ! " Awhhhh , sayang pelan - pelan dong . Ngapain juga kamu ngusir aku ? Aku itu calon istri kamu ! Jadi yang pantas kamu usir itu wanita jalang yang ada di sana bukan aku ! " Ucap Madelline sebelum pintu itu di tutup oleh Dylan namun tentu saja omongan wanita itu masih sempat Rebecca dengar dan itu menambah rasa sakit di hati wanita cantik yang saat ini berdiri mematung seraya menggandeng tas nya . Bahkan Madelline sudah menyebut diri nya calon istri yang menandakan kalau mereka memang sudah menjalin hubungan serius saat ini . Sementara itu Dylan saat ini di liputi rasa takut ... lelaki itu sangat takut Rebecca salah paham dengan kejadian tadi dengan memutar badan nya lelaki itu melihat gadis nya yang nampak nya masih kaget dengan hati - hati lelaki itu berjalan mendekati gadis nya namun belum sempat lelaki itu meraih tangan Rebecca dan menggenggam nya erat . Rebecca merasakan tangan lelaki yang ada di hadapannya saat ini sangat dingin yang menandakan lelaki itu dilanda ketakutan . " Stop ! Jangan mendekati ku lagi ! Aku tidak ingin kamu menyentuh ku lagi Dylan . Kamu tau aku sangat membenci diri mu dan aku fikir memberi mu kesempatan adalah kesalahan besar karena nyata nya setelah kepergian ku kau membawa wanita itu kesini " Ucap Rebecca seraya menatap tajam mata Dylan . "Sayang please ... kenapa ? Kenapa aku tidak bisa mendekati mu ? " Ucap Dylan . " kamu tau Dylan ... seharus nya aku tau hal ini akan terjadi lagi ! Seharus nya aku tidak pernah menyetujui daddy untuk datang menemui diri mu lagi di sini . Seharus nya pagi tadi aku tidak terbawa perasaan pada mu lagi " Ucap Rebecca dengan tangisan nya yang sedari tadi gadis itu tahan tapi sekarang sudah tidak bisa gadis itu bendung lagi . " Nggak .. nggak sayang jangan berkata seperti itu hiks ... hiks " Ucap Dylan lirih dan sudah tidak bisa membendung air mata nya lagi . " kamu tau .... tadi nya aku hampir saja termakan dengan semua rayuan mu lagi . Aku tadi nya berfikir kalau kamu benar - benar mencintai ku namun melihat diri nya datang tadi membuat ku menarik kembali semua prasangka baik ku pada mu berengsek ! Ternyata kamu dengan gampang nya bawa orang lain untuk masuk di kamar ... kamar itu tempat kita berdua Dylan ... privasi kita tapi kamu tidak melarang nya masuk ! Atau jangan - jangan kamu sudah bercinta dengan nya di sana ? JAWAB ! " Ucap Rebecca lantang . Sekarang gadis itu tengah di liputi amarah yang sangat besar . Gadis itu tidak habis pikir dengan Dylan . Mengapa lelaki itu tega menyakiti hati nya sampai berulang kali seperti ini ? Apa kah Dylan memang hanya ingin mempermain kan hati nya saja ? Tapi kenapa ? Begitulah yang ada di Fikiran Rebecca saat ini . " plak ... Apa yang kau ucap kan hah ! " Ucap Dylan di sertai dengan tangan nya yang tanpa dia sadari sudah melayang ke wajah gadis nya . Sungguh Dylan benar - benar tidak ada niat sama sekali untuk melakukan hal itu . " auchh ... hiks .... hiks bahkan kamu dengan tega nya nampak aku ! Seumur hidup aku tidak pernah di tampar seperti ini bahkan oleh kedua orang tua ku dan kakak aku sekali pun tapi kamu orang yang mengaku mencintai ku tega melakukan hal ini sama aku hanya karena aku berkata kejujuran ? " UcaP Rebecca dengan tangisan nya tangan gadis itu masih memegang pipi nya yang terasa panas dan perih . Yang ada di Fikiran Rebecca saat ini adalah kemana Dylan yang selalu lembut dan tidak pernah membentak nya bahkan menampar nya . Apa yang Rebecca lihat saat ini sudah sangat teramat menyakiti hati dan perasaan nya . " sayang .... Maafin aku .. aku .... " Apakah Rebecca akan memaafkan Dylan ? Atau malah sebaliknya nya ? Kalau kalian suka cerita ini jangan lupa tinggalin hati nya dan jangan lupa komen yah .... have a nice day everyone ! ❤️
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN