Pagi ini Anjani dan Ishana membuat geger rumah keluarga Falisha. Hal itu di karenakan map yang akan mereka bawa ke kampus yang berisi data diri mereka menghilang entah kemana. Semuanya pun ribut karena di dalam map tersebut semuanya penting mulai dari akta kelahiran sama ijazah TK hingga SMA. Mereka pun saat ini mencari bersama-sama
"Nah kalian kemarin narohnya di mana? Kok bisa hilang? Astaga itu penting loh kan ada akta kelahiran terus juga ijazah dari TK sampai SMA" tanya Rangga, Opa mereka berdua.
"Lupa Opa. Tadi malam kan Anjani langsung tidur jadi ga tau kemana" ujar Anjani.
"Kalo kamu Ishana?" tanya Opa nya tersebut yang saat ini bertanya pada Ishana.
"Sama Opa. Ishana tuh inget nya kemarin ada di meja sini. Tapi kenapa ga ada ya. Padahal yakin banget kok disini" ujar Ishana sembari menunjunjuk meja di dekat ruang tamu.
"Ya sudah kalian siap-siap dulu biar Opa, Papa kalian, sama Bibi yang bantu nyariin. Siap-siap dulu sana nanti terlambat loh kamu. Lagian juga ini udah jam segini juga. Siap-siap sana" ujar Opa mereka membuat mereka pun naik ke atas, ke kamar mereka untuk siap-siap.
Mama Anjani dan Mama Ishana tidak membantu mencari karena mereka tidak ada di rumah, tadi pagi sekali mereka berangkat untuk berbelanja di pasar bersama-sama.
Sepuluh menit kemudian, Anjani dan Ishana sudah turun dan sudah siap berangkat, namun ternyata map yang mereka butuhkan belum juga ketemu. Mereka pun ikut mencari map tersebut dengan harap-harap cemas. Mereka khawatir jika map itu nantinya tidak ketemu. Bisa hancur sudah, karena semua berkas-berkas yang dibutkan Anjani nanti di kampus ada disana.
"Aduhh di mana ya map nya. Kalo ga ketemu gimana dong ntar" ujar Anjani khawatir.
“Udah Jan, jangan khawatir dulu. Gua yakin pasti ketemu kok” ujar Ishana tersebut.
Saat mereka masih mencari-cari map, tiba-tiba Reika dan Hanum, Mama mereka datang membawa barang belanjaan. Mereka terkejut ketika masuk rumah dan mendapati orang-orang di rumah sedang sibuk berjalan ke sana dan ke sini seperti orang yang sedang mencari sesuatu.
"Eh kalian pada nyari apa?" tanya Hanum, Mama Ishana tersebut kepada mereka.
"Map Ishana sama Anjani tiba-tiba ilang Mah. Ini dari tadi nyari ga ketemu" ujar Ishana.
"Loh Ishana, bukannya tadi Mama kamu udah bilang ya kalo Map nya udah di taroh di mobil, tadi sebelum Mama sama Mama kamu berangkat dan kamu udah bilang iya tadi kok sekarang kamu malah nyariin gini? Wkwkwk kamu tuh ya pelupa" ujar Reika, Mama Anjani.
"Eh apa iya? Hehhe ya maap Mah mungkin tadi Shana masih ngantuk" tanya Ishana.
Kemudian mereka pun pergi menuju ke mobil Ishana dan ternyata benar saja. Map itu sudah ada di sana. Mereka pun merasa sangat lega sekali karena map mereka tidak hilang.
"Ishanaaaa" teriak mereka semua yang kesal tapi sekaligus lega juga saat ini.
"Heheheh ya maap ya. Shana kan lupa tadi tuh" jawab mereka semua.
"Ini sifat yang bikin Opa mau jodohin kamu itu. Kamu tuh ceroboh Ishana. Nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana. Astaga Ishana kamu tuh ya" ujar Rangga.
"Ya maaf Opa hihihihii. Ciee Opa perhatian ciee" ujar Ishana.
"Udah udah ini udah jam setengah 7. Kalian berangkat gih, nanti kesiangan loh, telat nanti kalo ga berangkat sekarang tuh kalian berdua" ujar Mama Anjani.
"Iya Mah" jawab mereka berdua yang menurut kepada Mama Anjani tersebut.
Mereka pun berpamitan kepada Opa, Papa, dan Mamanya. Setelah itu mereka berdua langsung masuk ke mobil, dengan Ishana yang berada di kursi pengemudi karena Anjani belum di perbolehkan mengemudi di karenakan kemarin habis sakit. Di mobil mereka hanya diam saja. Sampai akhirnya Ishana mengeluarkan suaranya di keheningan mobil itu.
"Ihhhh Jani, lo masih marah ya sama gua? Ya maap dong Jani gua kan lupa tadi. Jangan marah lagi dong, gua pusing nih jadinya kalo lo marah kayak gini tuh" ujar Ishana.
"Iya iya ga papa. Gua ga marah kok Shana zheyenk kuuu" ujar Anjani.
"Nah gitu dong baru sepupu gua kalo gini wkwkwkwk" jawab Ishana dengan senang.
Sebenarnya bukan masalah map tadi yang sedang di pikirkan oleh Anjani. Namun lebih kepada masalah handphone. Handphone nya yang masih berada di tangan Arjuna dan handphone Arjuna yang masih berada di tangannya. Ia heran sekali pada Arjuna suka sekali menyusahkan dirinya, memang setelah kenal denga Arjuna, Anjani merasa selalu sial saja.
Gimana ya caranya gua ambil handphone gua dan balikin nih handphone. Batin Anjani.
Anjani berpikir sembari melamun sampai tidak sadar jika mobil yang di kendarai oleh Ishana sudah sampai di parkiran Universitas Garuda. Ia pun sampai disana pada saat ini.
"Anjani, woy Anjani. Kita udah sampai nih lo kok ngelamun sih wey" ujar Ishana.
"Eh udah sampai ya. Ga kerasa sih wkwkwk, cepet bener deh ternyata" ujar Anjani.
Mereka berdua pun keluar dari mobil. Di luar, Ishana mengatakan kepada Anjani untuk nanti bertemu di parkiran lagi. Saat ini mereka sudah berada di parkiran umum Univeristas.
"Jani, ntar ketemunya di sini lagi ya. Gua ga tau nanti ada tambahan acara dari jurusan atau ga. Kalo gua belum kesini. Lo tunggu ya, ntar kalo lo belum kesini juga gua tunggu lo. Pokoknya mah kita saling menunggu aja cailah wkwkwk ngakak dah gua tuh" ujar Ishana.
"Siapp Shan" jawab Anjani kepada Ishana tersebut.Mereka pun berpisah di situ, karena pintu masuk untuk ke GOR berbeda-beda di setiap fakultasnya. Sementara Anjani berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ishana berada di Fakultas Bahasa dan Seni. Anjani pun berjalan mencari pintu masuk untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia berjalan sendirian.
Saat akan masuk, ternyata mereka harus tanda tangan daftar hadir terlebih dahulu. Anjani pun mengantri di antrian jurusan Manajemen Bisnis. Setelah beberapa lama mengantri, sekarang saatnya giliran Anjani. Anjani pun maju dan ia pun saat ini sudah di sapa oleh 2 kakak tingkat cowok dari jurusan Manajemen Bisnis yang berbinar melihat diri Anjani tersebut.
"Anak Manajemen Bisnis ya?" tanya kakak tingkat tersebut dengan tersenyum manis.
"Iya kak" jawab Anjani yang membalas senyuman manis dari kakak tingkat tersebut.
"Oh iya tanda tangan di sini ya. Namanya siapa? Biar di bantu nyariin buat namnya, sekalian biar kita tau nama kamu juga wkwkwk" ujar kakak tingkat yang satunya lagi.
"Anjani Denallie Falisha kak. Hahahaha lucu banget sih kak wkwkw" ujar Anjani yang membuat kakak tersebut mencari kan namanya dibagian abjad A tentunya.
"Nah ini udah ketemu, silahkan tanda tangan ya" ujar kakak tingkat tersebut.
"Iya kak terimakasih ya kak" jawab Anjani tak lupa dengan senyuman nya.
Anjani pun sudah selesai tanda tangan pada saat ini dan diajak mengobrol lagi.
"Oh iya mau kasih info ya. Buat anak Manajemen Bisnis nanti sehabis ngumpulin berkas ada acara. Nah nanti tolong pada kumpul di depan pintu masuk situ ya. Nanti ada kakak tingkat yang bakalan memandu kok. Btw udah kenal sama temen-temen yang lain belum? Mahasiswa baru dari jurusan Manajemen Bisnis khususnya?" ujar kakak tingkat tersebut.
"Ah iya kak makasih kak, kebetulan belum kak. Soalnya belum masuk grup" ujar Anjani.
"Oh iya kalo lo butuh apa-apa bisa minta bantuan ke gua Bayu sama temen gua Gio ya. Salam kenal Anjani. Lo tenang aja nanti bakalan ada grup seangkatan kalian semua kok anak Manajemen Binsis" ujar Bayu, kakak tingkat tersebut yang akhirnya Anjani tahu namanya.
"Iya kak Bayu. Permisi kak Bayu, kak Gio. Makasih banyak ya kak" ujar Anjani dengan tersenyum dan saat ini ia pun langsung masuk ke dalam GOR.
GOR saat ini benar benar sangat ramai. Anjani pun langsung duduk di kursi yang ada di barisan anak Manajemen Bisnis. Anjani duduk di kursi paling belakang. Karena memang Anjani tidak suka berada di depan. Acara di dalam pun di mulai. Mereka menyerahkan berkas sesuai dengan nomor registrasi mereka secara urut. Namun setelah itu mereka diminta kembali ke tempat duduknya karena ada beberapa pengumuman penting yang akan diberikan ke pada mereka semua. Di sana, awalnya Anjani tidak mengenal siapa pun. Ia hanya sendirian.
Namun karena Anjani duduk di bangku paling belakang yang biasanya di duduki oleh mayoritas cowok. Dan benar saja kali ini hanya Anjani dan satu cewek di depannya yang duduk di barisan paling belakang. Mereka berdua pun akhirnya berkenalan juga saat ini.
"Hai kenalin nama gua Gayatri Indhira. Lo bisa panggil gua Indi, jangan panggil gua gaya ya. Ga boleh pokonya wkwkwk" ujar cewek tersebut yang di sambut baik oleh Anjani.
"Hahahaa iya iya. Gua Anjani Denallie Falisha. Bisa di panggil Jani atau Anjani hehehe. Salam kenal ya" ujar Anjani dengan sangat senang sekali karena ia memiliki teman, akhirnya.
"Iyaa salam kenal juga. Lo belum masuk ke grup ya? Soalnya kayaknya sih gua belum pernah liat nama lo di grup. Iya kan ya Yud? Kita belum pernah liat nama Anjani kan ya di grup kita? Ya ga sih?" tanya Indi ke cowok yang berada persis di dekat Anjani.
"Eh iya belum pernah sih seinget gua. Oh iya kenalin nama gua Yudhistira. Lo bisa panggil gua Yudhi atau Yud juga boleh kok. Seenaknya lo aja lah wkkwk" ujar Yudhi.
"Halo Yud, nama gua Anjani. Soal grup. Gua kok belum tau ya? Apa gua yang kurang update kali ya hehehe. Emang sih gua belum masuk ke grup sama sekali" ujar Anjani.
"Emang sih yang di grup baru 10an anak sih Jani, masih banyak yang belum masuk. Kan yang jalur kita ada 60 mahasiswa baru. Itu juga grup bikinan kita-kita aja sih" ujar Indi.
"Nanti kan ada kumpul jurusan tuh. Mungkin nanti bakalan di kasih tau kok" ujar Yudhi.
"Iya hehehe. Bener, tadi gua juga dikasih tahu sama kakak tingkat kok kalo nanti kita bakalan ada grup angkatan gitu deh Kalian kok bisa saling kenal? Temen SMA atau gimana?" tanya Anjani yang sudah mulai menemukan teman mengobrol nya.
"Kita kenal di grup Jan hehehe. Gua juga kenal beberapa anak yang ada di sini kok tapi ya cuman beberapa dan cuman yang ada di grup sih wkwkwk" ujar Indi.
"Wahhh, gua malah baru pertama kali ini kenalan sama anak Manajemen Bisnis juga. Dan lo orang pertama yang gua kenal di Manajemen Binsis ini hehehe" ujar Anjani.
"Ntar juga ada kenalan lagi Jan wkwkwk, kita semua friendly kok" ujar Indi.
"Iya hehehe" jawab Anjani dengan tersenyum. Setelah itu, mereka pun mendengarkan intruksi dari rektor yang sedang berbicara di depan. Sementara itu, Bayu dan Gio sedang heboh-hebohnya memberi info kepada panitia penerimaan mahasiswa baru di jurusan Manajemen Bisnis. Terutama kepada panitia cowok bahwa ada banyak mahasiswi baru yang sangat cantik. Mereka pun berkumpul layaknya perempuan sedang bergosip saja saat ini.
"Iya anjir gua ga bohong gua sama Gio tadi kan ada di tempat tanda tangan. Nah ada beberapa yang bening. Eh tapi ada satu yang paling bening menurut gua sama Gio. Udah gitu manis banget. Duh gua ampe ga kuat tau ga liat senyumannya tuh" ujar Bayu.
"Oh ya? Siapa namanya siapa? Wahh kayaknya cantik banget nih" tanya mereka semua.
"Anjani namanya. Siapa ya nama panjangnya gua kok lupa, siapa sih Bay? Lo inget ga sama namanya?" ujar Gio yang berhasil membuat Arjuna yang awalnya hanya diam saja sembari mengecheck berkas mahasiswa baru dan kehadiran mahasiswa baru menengok.
"Nama panjangnya tuh ya Anjani Denallie Falisha" ujar Bayu.
"Wahh namanya cantik. Pasti secantik orangnya tuh" ujar yang lainnya.
Sementara Arjuna setelah mendengar nama panjang yang di sebutkan oleh Bayu tadi pun terdiam. Dia terkejut, tak tahu harus bagaimana. Ia merasa sangat terkejut sekali ketika ternyata ia mendapati bahwa Anjani satu jurusan dengannya. Ia pun sangat pusing sekali.
Karena Arjuna membawa berkas berkas mahasiswa, Arjuna pun mengecheck apakah benar Anjani yang di sebutkan oleh Bayu tadi adalah Anjani yang sama seperti yang di kenal oleh Arjuna. Dan saat mencari-cari akhirnya ketemu. Ternyata, Anjani yang di sebut oleh Bayu tadi adalah Anjani yang dia kenal, dia tidak salah lihat karena di situ terpampang jelas nama dan foto Anjani. Ia pun mulai menghela nafasnya dengan sangat kasar sekali.
Tuhan, apalagi ini. Kenapa dia harus satu jurusan sama gua. Oh God. Kenapa juga dia harus ada disini dan kuliah disini. Pasti semuanya bakalan semakin rumit. Batin Arjuna frustasi.