“Ya,” ucap Fira pelan. Edwin menepuk lembut pundak Fira. “Kamu sebaiknya tidak bekerja hari ini, Fira. Kamu masih lemah.” Fira tidak sanggup membalas kata-kata Edwin yang penuh perhatian. Dia merasa harus tetap bekerja, jika tidak, gaji yang dia terima bulan depan tidak akan sebanyak seperti bulan lalu. Lagi pula pekerjaan di Elmer jauh lebih ringan jika dibandingkan bekerja di swalayan. Dia pernah bekerja di swalayan dalam keadaan sakit dan lemah, lebih lemah dari yang dia rasakan sekarang. “Atau hari ini kamu bekerja di ruang Nia, agar saya bisa mengawasimu. Saya … saya mengkhawatirkan kamu,” ujar Edwin terbata. Dia menutup kedua matanya, menghilangkan perasaan gugupnya. Ini adalah kali pertama dia berbicara penuh perhatian kepada seorang perempuan selain Imelda selama hidupnya. Terny