Akad Nikah

1040 Kata
Satu minggu kemudian.. “Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Kinara Putri dengan mas kawin tersebut dibayar tunai..” Darren mengucapkan kalimat ijab qabul dalam satu tarikan nafas dengan lancar dan pantang pagi hari ini. Semua keluarga dan tamu undangan yang hadir dalam acara akad nikah Diandra dan Derren merasa bahagia saat melihat laki-laki tampan itu mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lancar tanpa ada halangan apapun itu pagi hari ini. Senyuman bahagia terukir di wajah kedua orang tua Diandra dan Derren saat melihat dua anak mereka berdua telah dah dan resmi menjadi pasangan suami istri. Ya. Kedua orang tua Derren menyetujui pernikahan sang putra kesayangan untuk menikah dengan Diandra setelah dua orang parih baya itu mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh Derren. Tidak ada larangan dari kedua orang tua laki-laki tampan itu. Kedua orang tua Derren sangat mendukung niat Derren untuk mempertanggjawabkan perbuatan laki-laki itu kepada Diandra. Keluarga Diandra menyambut hangat respon dari kedua orang tua Derren yang setuju dengan pernikahan Diandra dan Derren. Derren dan Diandra menerima ucapan selamat dari keluarga dan sahabat baik mereka yang hadir pagi hari ini. Tidak banyak tamu yang diundang oleh sepasang suami istri baru itu untuk hadir di acara pernikahan mereka berdua karena Diandra tidak ingin ada orang lain yang tahu tentang pernikahan mereka berdua selain keluarga dan sahabat baik Derren dan Diandra. Derren memenuhi apa yang diminta oleh wanita cantik itu sebelum acara pernikahan mereka berdua beberapa waktu yang lalu. “Selamat iya sayang.. Semoga pernikahan kamu dan Derren langgeng dan bahagia. Kalau suami kamu sampai menyakiti kamu nanti. Kamu tidak usah merasa segan bilang ke kak Rendr. Kak Rendra orang pertama yang akan memberikan hukuman kepada suami kamu nanti,” ucap Rendra setelah memberikan selamat dan mengecup pipi samg adik kesayangannyala itu. Senyuman manis nan hangat terukie di wajah cantik Diandra menanggapi apa yang diucapkan oleh sang kakak semata wayangnya itu. “Iya kak Rendra. Kalau suami Diandra menyakiti Diandra nanti. Diandra pasti akan bilang ke kak Rendra. Kak Rendra tenang saja dan tidak usah merasa khawatir dengan Diandra.” “Iya Diandra. Kak Rendra percaya kamu. Kamu tidak pernah membuat kak Rendra kecewa sejak kecil. Kak Rendra memang sempat merasa kecewa karena kamu menyembunyikan semua hal itu dari kaka kamu sendiri. Kamu tidak menceritakan peristiwa pahit yang telah kamu jalani kepada kak Rendra. Kak Rendra berusaha mengerti alasan kamu tidak mau menderita semua hal itu. Tapi kak Rendra minta tolong sama kamu. Jangan pernah kamu melakukan hal itu lagi nanti. Jika kamu merasakan dan mengalami hal baik dan tidak baik apapun itu. Kak Rendra minta tolong sama kamu untuk tetap cerita kepada kak Rendra. Walaupun kamu sudah menikah. Tapi kamu tetap adik kecil kesayangan kak Rendra. Tidak akan pernah ada yang berubah sampai kapanpun itu. Kita tetap akan sama seperti dulu. Jika kak Rendra telah menikah nanti. Kak Rendra tetap akan seperti ini. Kita kakak dan adik yang tidak akan pernah terpisahkan oleh apapun itu sayang. Kak Rendra akan mencari istri dan kakak ipar yang baik dan dapat menerima kamu dengan tulus. Kamu adik kecil kesayangan kak Rendra. Kamu harus ingat hal itu dengan baik iya sayang,” sambung Rendra dengan nada tegas kepada adiknya. Diandra menganggukan kepala menganggapi apa yang diucapkan oleh sang kakak kesayangannya itu. Ya. Diandra merasa bahagia setelah mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak kesayangannya itu. “Iya kak Rendra. Diandra pasti akan selalu mengingat apa yang kak Rendra katakan tadi. Diandra minta maaf karena telah membuat kak Rendra, papa dan mama kecewa dengan semua yang telah Diandra lakukan tempo hari. Diandra tidak cerita sama keluarga karena Diandra takut keluarga akan marah nanti.” “Kita semua marah sama kamu itu hal yang wajar sayang. Siapa coba yang tidak marah saat mendengar adik kesayangan kakak dan anak kesayangan papa mama hamil di luar nikah? Semua pasti marah dan kecewa sama kamu kan sayang? Tapi rasa marah dan kecewa itu pasti akan bisa diobati dengan terbukanya kamu menceritakan semua hal yang telah terjadi kepada kamu. Apalagi laki-laki yang telah membuat kamu hamil bersedia untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan oleh laki-laki itu kepada kamu. Semua yang sempat marah dan kecewa merasa lega dan bahagia sayang,” sambung Rendra mencurahkan semua isi yang ada di dalam hatinya itu. “Iya kak Rendra. Terima kasih untuk semua pengertian kak Rendra, papa dan mama. Diandra minta maaf sekali lagi kepada kak Rendra dan keluarga,” seru Diandra dengan nada tulus dan jujur. “Semua yang telah terjadi kita jadikan pembelajaran dan pengalaman hidup agar kita bisa hidup lebih baik ke depan nanti. Kak Rendra berharap pernikahan kamu langgeng dan bahagia. Jika ada hal yang mengganjal di pernikahan kamu. Jangan pernah kamu merasa segan untuk menceritakan semua kepada kak Rendra, papa dan mama. Kamu harus janji sama kak Rendra tidak akan menyembunyikan sesuatu lagi seperti ini,” balas Rendra dengan nada tegas dan penuh penekanan di dalam setiap kalimat yang keluar dari bibirnya itu. “Iya kak Rendra. Diandra janji tidak akan menyembunyikan sesuatu lagi dari kak Rendra, papa dan mama. Terima kasih iya kak Rendra,” sambung Diandra. “Iya sayang,” tukas Rendra. Rendra menggeser posisi tubuh ke arah samping di mana laki-laki yang telah menjadi adik iparnya itu sedang berdiri di sana sembari menatap ke arah dirinya dan sang adik kesayangannya itu sedari tadi. “Saya minta tolong sama kamu untuk menjaga Diandra dengan baik. Cintai dan sayangi adik saya. Jika kamu tidak bisa mencintai adik saya. Kamu bisa kembalikan adik saya kepada keluarganya. Saya tahu pernikahan jamu dan Diandra bukan karena cinta. Tapi saya berharap kamu bisa memperlakukan adik saya dengan baik dan tidak menyakiti adik saya baik fisik dan hati. Saya akan menjadi orang pertama yang akan menghajar kamu nanti. Jika kamu menyakiti adik saya. Saya percaya kamu bisa menjaga dan melindungi adik saya dengan baik,” ucap Rendra dengan nasa dingin dan datar kepada Derren. "Kak Rendra tidak usah merasa khawatir dengan semua hal itu. Insha Allah saya akan menjaga dan melindungi adik kak Rendra dengan baik. Saya akan tetap bertanggung jawab kepada adik kak Rendra. Bukan hanya kepada anak kami. Saya akan berusaha menumbuhkan cinta di hati kita berdua nanti. Insha Allah saya tidak akan pernah menyakiti hati dan fisik istti saya sampai kapanpun itu. Kak Rendra busa memegang ucapan saya ini.."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN