29. SEPERTI MELIHAT MASA DEPAN

1233 Kata

Arletha menggerakkan kakinya sambil berdiri di depan kaca. Mencoba memastikan jika kondisinya baik dan aman jika digunakan untuk berjalan. Bahkan saat bangun tidur, hal pertama yang diingat adalah kakinya. Dan merasa lega karena hal yang ia takutkan tidak menjadi kenyataan. Begitu semuanya terasa baik-baik saja, Arletha bergegas untuk mengecek kembali barang-barang miliknya. Hari ini ia dan River harus kembali ke Jakarta. Cuti mereka sudah habis dan besok mulai bekerja. “Baiklah, mari kembali pada realita,” gumamnya. Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Arletha. Ia berjalan mendekat untuk membuka pintu. Ketika pintu di tarik, River sudah berdiri dengan pakaian rapi dengan tas pakaian berukuran kecil di tangannya. “Tunggu ya, Mas. Aku pakai sepatu dulu.” “Oke, santai saja.” “Mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN