River membantu Arletha masuk ke dalam mobil dan memastikan kakinya aman. Memberi perhatian penuh karena bagaimanapun, Arletha adalah tanggung jawabnya selama berada di Bandung. Ia tidak ingin mengecewakan Andra dan juga Nuri. “Kita ke apotek dulu, ya. Saya takut kaki kamu bengkak, jadi sebaiknya kita obati dulu,” ucap River ketika sudah menyusul Arletha ke dalam mobil. Arletha mengangguk sambil memasang sabuk pengaman. “Iya Mas.” “Sepatunya kamu lepas dulu ya. Biar kaki kamu lebih rileks.” “Kayaknya sih nggak terlalu sakit, Mas. Semoga saja nggak kenapa-kenapa.” “Saya juga berharap begitu. Rasanya nggak enak sekali pulang dari luar kota tapi malah jadi sakit.” Arletha tersenyum canggung. “Ini salahku, Mas. Masa sudah sebesar ini tapi jalan kaki kurang hati-hati.” “Ya sudah, daripada