Desire 19 Layani Saya Kapanpun Saya Mau!

867 Kata

Gadis diam, merasa terhina, merasa tidak dianggap. Setetes air mata jatuh. Sakit sekali rasanya diacuhkan. Begini rasanya terhina, karena kamu orang miskin, dianggap tak ada artinya, bahkan walau berniat tulus meminta maaf. Tapi Gadis memantapkan hati untuk tetap berada di situ. Bagaimanapun juga, dia yang bersalah. Dia harus meminta maaf dan sebisa mungkin mengganti kerugian, entah dengan cara apa. Semalam dia sudah menelpon Bima, kakaknya, yang ada dia malah diceramahi habis-habisan karena telah bertindak ceroboh. Tapi dengan rayuan dan tangisan, Bima akhirnya luluh dan akan membantu Gadis, memberi uang untuk setidaknya bisa membayar kerugian itu. Ganda kembali duduk dengan angkuh di depan Gadis yang masih berdiri. Bahkan kaki mungil itu sudah sedikit gemetar, menahan takut dan terhi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN