Marvella POV Aku berguling-guling di kasur dengan gelisah, merasa bosan bukan main. Siang-siang begini semuanya pergi kerja atau ke sekolah. Bahkan Vivi dan Vance juga ikut diseret Tuan Sulvian ke kantor, hanya aku yang tetap dikurung di rumah ini. Ugh! Kalau sendirian gini aku jadi ingat Jouis deh, tapi aku harus sabar. "Gyaaaa!!" Jerit aku melempiaskan emosi, melempar semua bantal ke sembarang arah. Tak lama pintu terbuka, memunculkan wajah tampan-tampan bening Mama. "Marvella kenapa teriak-teriak?" Tanya Mama seraya berjalan mendekati aku. "Kangen Jouis.." Rengek aku, sambil tarik-tarik tangan Mama, pasang wajah sememelas mungkin. "Mama bantu aku bujuk Tuan Sulvian biar bebaskan Jouis ya.." Mama mengeleng, tersenyum simpul. "Maaf ya, Marvella, bukannya Mama nggak mau bantu kamu. Ta