Marvella POV Aku benar-benar emosi! Sekali lagi aku diperlakukan seperti seorang tahanan di rumah aku sendiri. Sedangkan Jouis entah mereka bawa ke mana. Aku melotot tajam ke Vance yang masih bertahan untuk tutup mulut. Setelah aku tanyai keberadaan Jouis selama seminggu penuh, dia masih bertahan untuk bungkam. "Katakan di mana Jouis!" Paksa aku, mengulang tuntutan aku untuk kesekian kalinya. Vance mendengus, "Dia sudah mati. Mayatnya aku buang ke kolam buaya." Jawabnya asal. Aku tahu Vance bohong, Jouis itu tahanan Tuan Sulvian, mana berani dia bunuh. Lagi pula semua anggota keluarga ada di sini, rapat hampir setiap hari tanpa menemukan solusi, apa lagi jika bukan membahas tentang Jouis? Aku tidak sebodoh itu sampai-sampai tidak bisa menebak situasi tegang di rumah ini, terlebih ura