"Mbak. Apa aku ... boleh–" "Lakukan, Saka! Lakukan seperti waktu itu," bisik Sela. Walaupun masih bingung dengan ucapan Sela, tapi Saka sudah tidak lagi tahan. Ia mengendus segitiga pengaman milik sang kakak ipar yang telah basah dan membauinya. Ini sangat menggoda. Saka menjadi makin penasaran dengan rasanya. Jadi, ia bergegas untuk menarik pertahanan terakhir Sela hingga sesuatu itu terpampang jelas di depan matanya. Saka berdebar ketika melihat pemandangan itu. Tangannya yang bergetar menyentuhnya dengan perlahan. Bersamaan dengan itu, ia mendengar desah Sela yang menggoda. "Lakukan, Saka!" bisik Sela lagi karena sudah tidak tahan. Saka kembali menyentuhnya. Namun, kali ini jemarinya bergerak. Ia mencari sesuatu dan setelah ketemu ia mulai memainkan lidahnya. "Aakh ... Sakaa