"Itu Saka datang. Kamu pulang dulu aja, Sania," kata Pram kepada sang istri. "Iya, Mas." Wanita itu bergegas mengemas barangnya ketika Saka datang ke kamar Sehan. Sementara Saka mendekati brankar sang bocah yang terlelap. Entah apakah itu anak dari sang kakak atau bukan. Yang jelas, bocah itu tidak berdosa sama sekali. "Mungkin besok atau lusa, Sehan sudah boleh pulang, Mas. Kita tinggal lihat perkembangannya," kata Saka kemudian. "Syukurlah kalau begitu," sahut Pram. Saka menoleh pada sang kakak yang tampak kuyu. Ya, 2 hari menjaga anak yang sakit membuat Pram kurang istirahat. Jadi, wajahnya begitu lusuh. "Mas Pram bisa istirahat di ruanganku kalau mau. Atau ke asramaku. Wajah Mas kelihatan lelah sekali," kata Saka. "Enggak usah, terima kasih, Saka. Aku enggak bisa jauh dari