Bab Tiga belas.

1126 Kata

                                Sandy Adiatma                                             ***           Senyuman Avita mengembang, tapi tidak dengan sorot matanya, matanya sayu memancarkan kesedihan yang tak terhingga, dan lagi-lagi air mata itu mendesak turun, boneka berwarna pink itu kini menjadi sasaran empuk Avita, menangis takkan mengubah semuanya, tapi setidaknya itu bisa membuat Avita lebih tenang.           “Kamu enggak akan ninggalin aku kan? Hah!!!” Avita memukul dengan keras boneka beruang itu, lalu memeluknya kembali.           Hatinya hancur berkeping-keping, semuanya sudah berakhir. Hingga suara ketukan pintu membuat Avita semakin keras mengeluarkan suaranya, dadanya sesak tak tertolong, udara yang ada di kamar Avita serasa habis, tak sanggup lagi rasanya ia berdiri, bahk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN