Yuna bangun dengan rasa nyeri di pergelangan tanganya, bekas ikatan Lukas tadi malam, selain itu dia juga merasa tidak nyaman pada bagian intinya. Ditambah lagi kepalanya berat dan pusing. Rasanya Yuna mau menangis saja. Dia duduk sambil memeluk selimut di dadanya. Dia tidak melihat Lukas di mana pun. Yuna meyeret langkahnya ke kamar mandi. Menyalakan shower dan mengguyur seluruh tubuhnya. Setelah mandi, bukannya segar Yuna malah merasa semakin sakit pada seluruh tubuhnya. Yuna mencari ponselnya dan menghubungi Janeta, meminta ijin tidak bekerja hari ini. Dia lalu menjatuhkan badanya ke kasur, dan kembali tidur. Belum lama Yuna tidur seorang pelayan membangunkanya. "Nona, apa Anda ingin dibawakan sarapan ke sini?" Yuna membuka matanya dengan berat, dia ingat belum makan sejak malam. Y