39. Kegelisahan Windy

1044 Kata

Keesokan harinya, Reyhan sudah kembali ke sekolah. Siswa pintar itu tentu saja tak ingin kehilangan sehari saja materi pembelajaran hari ini. Pun dia sangat terdesak untuk menjauhi Windy dan meraih beasiswa tersebut. Saat jam istirahat terdengar nyaring, Reyhan hanya menghabiskan waktu dengan duduk di kursinya. Sesekali, dia meletakkan kepalanya di atas meja. Windy sangat khawatir. Akan tetapi, dia tak bisa menunjukkan kekhawatirannya karena saat ini dia masih asik bercengkrama dengan Chandra. "Pulang sekolah, kamu jangan ke mana-mana, ya! Kamu harus jadi cheers tercantik di lapangan basket," seru Chandra sambil mengusap lembut rambut Windy. Sebenarnya Windy sedikit risih dengan kondisi ini. Terlalu kejam jika dia harus membiarkan Reyhan menatap kemesraan dirinya dan Chandra. Namun, jik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN