Bab 18 Baikan

2325 Kata

Lian melepaskan pelukannya lalu segera membersihkan sisa-sisa airmatanya. Saat memeluk tubuh Dylan, Lian sungguh terkejut karena tubuh pria itu begitu panas. Mungkin sejak tadi Dylan memang sudah demam, dan Lian yang tidak tahu malah melempari Dylan dengan vas bunga hingga membuat kepalanya terluka. Lian benar-benar merasa malu, ia seperti kehilanga muka didepan Dylan, tapi Lian sudah tidak bisa menahan keinginan untuk segera berjumpa dengan ayah anaknya itu. Mungkin karena faktor kehamilan juga, sehingga membuat Lian selalu memikirkan Dylan. Karena ikatan batin itu terus terhubung, menjalin suatu bentuk perasaan yang tak pernah Lian rasakan sebelumnya pada dokter Obgyn itu. "Kamu panas." Gumam Lian sambil menyentuh leher Dylan tanpa ia sadari. "Nggak apa-apa." Dylan tetap berusaha terl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN