Laura dan Dimas menaiki sebuah taksi yang akan mengantarkan mereka ke rumah Nabilla, dari Bandara Internasional Changi. "Kak, Kakak beneran yakin sama Kak Nabilla?" tanya Laura entah untuk ke berapa kalinya, wanita itu hanya merasa terlalu cepat Dimas meyakinkan dirinya. Dimas menghela napas lalu menggeleng, ia merasa sejak menikah adiknya itu menjadi semakin cerewet, "kamu pikir kenapa Kakak jauh-jauh dateng ke sini kalau Kakak sendiri belum yakin?" "Aku cuma takut Kakak salah pilih lagi," gumam Laura, Dimas tersenyum mendengar ucapan adiknya. "Kakak, tau kekhawatiran kamu, tapi Kakak juga yakin kalau Sandra enggak mungkin mengenalkan orang yang salah sama Kakak. Nabilla itu orang yang baik, kesetiaannya juga sudah teruji," ujar Dimas. "Udah teruji?" tanya Laura. "Iya, dia set