Lamaran.

2061 Kata

Laura berjalan sambil tersungut, langkahnya cepat seraya menjejakkan kaki dengan kuat untung saja tubuhnya langsing mungil, coba saja seandainya ia memiliki berat badan berlebih mungkin bisa roboh rumah ini. Banyu yang masih berbaring di ranjangnya, mengintip dari balik lengan yang menutup wajahnya, ia melihat sang istri yang duduk di tepi ranjang dengan bibir cemberut. "Sayang, kamu kenapa?" Banyu bangun lalu memeluk istrinya dari belakang. "Enggak punya baju buat acara nanti malem?" Laura hanya diam, mengingat acara nanti malam malah membuat dirinya semakin kesal. Waktu tiga minggu yang Nabilla janjikan pada Dimas terasa cepat berlalu, hingga nanti malam adalah acara yang paling ditunggu oleh Kakak sulungnya itu, keluarga mereka akan akan datang ke rumah orang tua Nabilla untuk m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN