15

1647 Kata

“Abi udah pulang tadi di jemput sama pengasuhnya,” ujar Naja masih enggan untuk menatap mata Fahri. “Bon, lu kenapa sih? Mau coba ngehindar dari gua ya? Gua salah apa?” ‘Pake nanya lagi.’ Rutuk Naja dalam hati, “Pikir aja sendiri.” Lalu Naja melenggang pergi dari hadapan Fahri, dengan membawa sekeranjang baju kotor milik lelaki itu. “Bon, nanti gua boleh ikut?” tanya Fahri. Mencoba menyamai langkah Naja. “Nggak usah, mas kan alergi sama tempat kumuh,” jawab Naja sengaja menekan kata ‘kumuh’. “Nggak bakal. Gua ikut ya?” Fahri masih saja mengekor di belakang Naja. “Terserah,” jawab Naja singkat. “Mas, ngapain sih ngikutin Naja terus?” tanya Naja risih akibat Fahri terus saja mengekorinya seperti anak ayam. “Siapa yang ngikutin. Kebetulan arah yang gua gua tuju, sama kaya lo,” jawab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN