“Aku pulang,” ujar Luke lemas. Ia bergegas melepas sepatunya lalu menghampiri Megi dan Efan yang sedang berbincang. Ini pertama kalinya Luke melihat wajah tegang orang tuanya. “Apa terjadi sesuatu?” tanya Luke. Topeng pemberian Wisky diletakkan dekat lilin sebelum menghampiri kedua orang tuanya. Megi mendongkak menatap Luke sementara Efan memalingkan wajah. “Luke ada yang ingin kami sampaikan padamu.” Megi lalu menatap suaminya yang masih membisu. Luke semakin mendekat lalu duduk di kursi kayu. Efan menghela napas panjang sebelum menatap anaknya. “Maaf, Nak, kami harus melarangmu pergi ke festival,” kata Efan membuat Luke kaget. Ia dan teman-temannya sudah merencanakan pergi bersama. “Apa maksud ayah?” tanya Luke tidak percaya. Sejak awal ayahnya yang meminta Luke pergi ke festival. Ia