Dua tamparan saja tidak cukup, Allura menerima empat tamparan pedas. Setelah itu Allura tidak lagi mau menerima pukulan dari ayahnya. Saat tamparan lain hendak dilayangkan oleh Perdana Menteri, Allura menahannya. "Sudah cukup!" seru Allura datar. Matanya terlihat sangat dingin. Tak ada rasa hormat lagi yang tersirat di sana. "Aku membiarkanmu menamparku sebagai pemutus hubungan antara kau dan aku, Perdana Menteri. Setelah ini aku dan kau tidak memiliki hubungan apapun lagi!" Allura bicara tanpa keraguan. Empat tamparan anggap saja kompensasi bagi Perdana Menteri yang telah membuatnya hadir ke dunia ini. Perdana Menteri menggerakan tangannya hendak memukul Allura lagi yang begitu kurang ajar, tapi cengkraman Allura sangat kuat, yang membuat ia merasa kesakitan sekarang. Allu