Kubuka mataku perlahan, terasa sangat berat, seperti terganjal batu yang sangat besar. Namun aku pun memaksa agar segera bisa kulihat sekelilingku. Kepala yang masih sangat pening ini pun kutahan, kupandang ruangan yang sangat asing bagiku, tanganku yang tertancap jarum infus terasa sangat sakit. Seluruh tubuhku seperti mati rasa. Hingga aku hanya bisa memandang tanpa bisa bicara, aku tak mampu. Seorang perawat datang padaku, dia menanyakan kondisiku, mengecek seluruh tubuhku yang terbaring dengan sangat kaku, senyumnya mengembang tulus padaku, perlahan sentuhan tangannya pun dapat kurasa. Aku hanya diam tanpa berkata sedikit pun. “Mbak, apa yang dirasakan?” Tanya perawat itu padaku. Aku hanya menatapnya tanpa bergeming, dengan susah payah aku pun men