Bentakan bagai guntur yang datang silih berganti, sering Rana terima bak teriris sembilu. Melakukan semua perintah sebuah pekerjaan yang memaksakan dirinya menjadi seorang b***k. Bahkan kini dia telah bergelut dengan bahan makanan yang siap untuk dimasak. Dia tak sendiri, semua pekerja wanita yang telah lebih dulu berprofesi sebagai pengemis itu pun telah membersamainya. Bang Kojak dan Bang Jali tetap mengawasi mereka. Rana yang diselimuti rasa lapar pun seolah ingin segera mencicipi hasil masakan. Semua wanita itu memang sudah lapar perutnya, tak terkecuali Rana. Setelah semua bahan makanan itu selesai dimasak dan dihidangkan di atas piring, betapa terkejutnya Rana. Semua wanita-wanita itu segera menuju kamar, bukan menyantap makanan yang sudah matang, justru malah meninggalkanny