Keping-keping kesedihan melaju dalam ujian yang telah ditempuh sebagian insan. Tak terkecuali Rana dan si Mbah. Terpisah jarak dan waktu. Pada situasi yang sama-sama tak mendukung. Rana yang selalu dihinggapi pilu kini sedikit demi demi sedikit kembali bisa mengembalikan senyumnya, meski hanya sebagian senyum yang tulus dari hatinya. Selebihnya dia pun masih menyimpan pilu untuk cintanya. Merawat kondisi si Mbah yang baru saja keluar dari rumah sakit. Rana sebenarnya juga harus merawat dirinya pasca operasi. Setidaknya dua hal itu bisa dilakukannya secara bersama. Rana berhutang budi pada pak Kamal. Bantuannya sangat merubah hidupnya. tapi sayang sungguh sayang, melalui pesan anak buahnya, Rana masih belum bisa menemui pak Kamal. Jarak yang terbentang tak dapat dilaluinya. Karena