Mas Natan, aku datang!
“Stop! Mau ke mana, Dek?” Kini mas Tian sudah menghadangku ketika aku sedang menuruni tangga.
Aku tersenyum lebar ke arah Mas Tian. “Mau main ke tempat Mas Natan”
“Kenapa main sana terus?” tanyanya lagi.
“Orang baru kali ini mau main ke sana kok dibilang terus, sih,” gerutuku.
“Bukannya kemarin habis dari sana?”
Ini Mas Tian tanya-tanya kayak orang lagi interview kerja. Lagian kenapa kepo banget, sih jadi orang?
“Kemari mainnya ke rumah sakit, Mas. Hari ini tuh beda, Kina mau main ke rumahnya Mas Natan,” jelasku seraya menyingkirkan tangannya yang menghadangku.
“Gak baik tau anak cewek main ke tempat cowok. Sendirian pula,” katanya sambil masih masih menghalangiku.
“Ih, Mas Tian kenapa, sih? Tumben bawel banget,” kataku sebal.
Aku kan Cuma ing
