Hadiah Istimewa

1717 Kata

Ay dan Marcell masih berdiri saling diam di private room Marcell. Padahal sudah beberapa menit lalu mereka tiba di sana. Ruangan itu adalah ruang pribadi Marcell untuk beristirahat dari hiruk-pikuk pekerjaan. Sebuah ruangan mewah dengan fasilitas presidential suite di dalam kantor itu. Ponsel Ay berdering memecah kekakuan suasana. "Halo," jawab Ay. "Oh, taksi. Maaf, Pak, nggak jadi. Nanti aku tetap bayar ganti rugi ke akun Bapak. Maaf, ya, Pak." Rupanya telepon dari taksi yang ia oesan tadi. Dan terpaksa ia batalkan karena sekarang dia tidak bisa pulang. "Agnez salah satu investor di Paradise Tower, tadi ikut meeting. Pas selesai, kebetulan kami satu lift." Marcell mulai menjelaskan. Ay menatap sorot mata Marcell yang tajam dan menjawab, "Marcell, sebenarnya aku paling nggak suka ikut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN