“Dok, apakah ada jalan selain membesarkan anak ini, Dok? Sudah berumur berapa bulan dia?” Tanya Shania membuat sang dokter menggelengkan kepalanya. ”Maksud kamu?” ”Bagaimana kalau janin ini saya buang aja, Dok?” Tanya Shania menatap sang dokter dengan penuh harap. “Saya malu, Dok. Saya malu ke diri saya sendiri, ke temen-temen, apalagi orang tua saya…” Shania mulai terisak, sang dokter terlihat menahan nafasnya sejenak, dia sengaja membiarkan Shania untuk mengeluarkan uneg-uneg yang ada di hatinya, agar merasa lega. Wajar saja jika gadis itu terpukul dengan kabar yang seharusnya menjadi kabar bahagia ini. Karena memang di situasi yang sangat tidak tepat. ”Bagaimana jadinya dengan orang tua saya. Tidak terbayang sama sekali saya, Dok. Bagaimana ibu saya mendengar berita ini. Apakah ini s