*** Sebulan setelah kejadian malam panas di hotel, dimana Shania menjual mahkotanya demi melunasi hutang keluarganya. Pagi itu Shania sudah aktif menjadi guru, dan kali ini dia di minta mengajar di kelas dua belas, atau kelas tiga SMA. Shania baru memasuki beberapa kelas di sekolah ini, dan hampir semua kelas membuat gadis cantik itu mengelus da.da atas tingkah mereka. Begitu juga hari ini, Shania memasuki kelas, dan bahkan ketika dirinya berada di dalam kelasppun, anak-anak semua masih ribut dan tak menghiraukan kehadirannya. “Ingat, ya. Materi kelas dengan saya, tidak ada nilai kasihan. Jika kalian tidak mengikuti pelajaran saya dengan baik, jangan salahkan jika kalian tak lulus.” Tegasnya di depan kelas sembari menulis namanya. Dia tak peduli pada mereka di barisan belakang yang masi