Jadian?

1481 Kata

Sehari sebelumnya. Pemuda bernama Sapto itu tergopoh memasuki ruang makan keluarga Hardjodiningrat, ia mendekati sang Ndoro Ageng lalu berbisik-bisik, seolah tidak ingin membuat ketiga wanita yang duduk tidak jauh dari mereka mendengar apa yang ia beritahukan pada Wengi. Dengan cepat Wengi mengajak Sapto menjauh, berdiri di samping pot bunga yang terbuat dari keramik berwarna coklat dengan ukiran timbul di semua sisinya, sebuah pohon bunga. Wijaya Kusuma hidup di dalamnya. "Iki Ndoro, Tuan Nicholas meminta saja membacakan tulisan ini, setau saya ini adalah tulisan di balik kalung Ndoro ayu. Jangan-jangan, Tuan Nicholas itu yang nyulik Ndoro ayu Gadis," ucap Sapto penuh kecurigaan. Wengi diam sejenak, tentu saja dirinya tidak memiliki kecurigaan yang sama dengan Sapto, ia tahu benar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN