Sebuah pengakuan

1734 Kata

"Nich ...." Kedua mata itu terpejam, tetapi bibir pucatnya  bergerak halus menggumamkan sebuah nama. Nama seorang lelaki yang kini tampak bingung melihat keadaan Gadis, tetapi ia yakin jika dokter sudah melakukan yang terbaik, Erlin juga sudah mengatakan jika keadaan Gadis sudah lebih baik. "Nich ...." Sekali lagi Nicholas mendengar Gadis memanggilnya, ia panggilan itu memang selalu Gadis tujukan untuknya. "Kenapa masih mengigau? Apa demamnya masih tinggi? ucap Nicholas yang hanya bisa didengar oleh telinganya sendiri. Rasanya belum tenang jika ia belum memastikan kalau Gadis memang sudah baik-baik saja, hingga Nicholas mendekati wanita itu menaruh telapak tangannya di kening Gadis, masih hangat tetapi tidak sepanas tadi saat terakhir kali ia memegangnya. "Nich." Gumaman itu kemba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN