“Mbak!” Ishana yang asyik mengobrol dengan barista cafe—Whisky—menoleh detik itu juga saat mendengar panggilan dari suara yang dia kenal. Senyum Ishana otomatis mengembang, lalu melambaikan tangan sebagai tanda sapaan. Dua minggu bekerja di sini, siapa yang menyangka dia menjalin pertemanan dengan anak SMA. Shilla Mariana Naradipta, adik Kaivan Naradipta. Sekali lagi dia berpendapat dunia ini terlalu sempit. Selalu bertemu orang yang dikenal selintas, secara kebetulan, di waktu yang entah itu tepat atau pun tidak. Namun, kali ini Ishana tidak menghindar. Toh Shilla bukan kakaknya, jadi sah-sah saja kalau mereka dekat. Shilla juga tidak mengungkit apa pun, seolah-olah pertemuan pertama mereka terjadi di cafe ini, bukannya di toko buku. “Aku pesan yang biasa, ya. Haus banget,” ucap Shilla