Kanaya mengusap matanya yang berair, entah sudah berapa lama dia tidak pernah tertawa selepas itu. Sampai kedua matanya mengeluarkan air. "Kenapa kau tersenyum?" Tegur Kanaya saat mendapati pria di sampingnya terus menerus menyunggingkan senyuman. "Karena aku merasa senang, akhirnya wanita cantik ini kembali tertawa riang," ucap Ethan. Tatapan kedua matanya yang lembut dan perkataannya yang selalu membuat perasaan Kanaya melambung tinggi. Kanaya membuang nafas pelan lalu berkata, "Lama kelamaan aku diabetes kalau kau selalu berkata seperti itu," ujar Kanaya sambil memainkan jemarinya sendiri. Suara kekehan lolos dari mulut Ethan. "Masuklah, hari sudah mulai gelap. Kau tidak boleh terlalu lama di luar," Ethan menyuruh Kanaya untuk segera