Chapter 4

1859 Kata

Warti sangat takut dan syok saat melihat Kanaya pendarahan. Kanaya tersenyum lalu menggapai tangan Warti. "Istirahatlah Mbak, saya nggak papah kok," ucapnya lirih. "Sebentar lagi, Non," ujar Warti. Rasa kantuk dan lelahnya tidak Warti rasa. Semua berganti dengan perasaan khawatir dan takut. "Non, tadi ada telepon dari non Sarah dan mas Ethan kalau tidak salah. Mereka mau datang ke sini," ujar Warti memberitahu Kanaya. "Mereka mau datang ke sini?" Kanaya melirik Warti yang tengah memandanginya. "Iya Non. Mereka bilangnya begitu. Bahkan mas Ethan sempat tanya-tanya, apa Non perlu sesuatu atau mau di bawakan apa katanya," ujar Warti. Kanaya tersenyum tipis mendengar nama Ethan di sebut-sebut. Ethan adalah teman sekolahnya dahulu bersama Sarah,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN