Begini Salah, Begitu Salah

1753 Kata

Entah apa yang terjadi di luar kamar. Sayup-sayup aku masih bisa mendengar ocehan mama mertua. Begitu juga jawaban dari Mas Romi. Sepertinya, mereka sedang berdebat. Menjadi menantu selalu saja diposisikan salah. Belanja hemat, dikata pelit. Belanja banyak, dikata boros. Enggak ada pembantu, katanya enggak becus urus suami. Ada pembantu, katanya enggak becus urus rumah. Nasib jadi perempuan. Aku sedih, sungguh perasaanku hancur mendengar cacian seperti itu. Bayangkan saja, kamu baru menikah selama beberapa bulan. Lalu dituduh susah punya anak. Padahal dia juga seorang wanita. Seorang ibu juga. Tapi dia dengan sangat kejamnya berkata seperti itu. Merendahkan aku dengan cara yang sangat menyakitkan. Apa dia dulu menikah langsung hamil? Aku sampai pusing dan habis pikir. Harus dengan cara a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN