Marwa berhenti melangkah. Pandangan matanya berpapasan dengan dua manusia yang saat ini baru melangkah di tangga paling bawah. Marwa menunduk sesaat kemudian mengangkat kepalanya, niat menyapa dua manusia yang saat ini berdiri tepat di hadapannya. Salah satu tampak acuh tidak acuh, sementara salah satunya menatap Marwa dengan tajam. Namun Marwa tidak peduli. Wanita itu tetap saja melangkah menaiki anak tangga yang tadinya dilewati oleh dua manusia keji yang sudah menghilangkan nyawa sang ayah tercinta. Marwa tetap melangkah dengan anggun menuju lantai dua. Tidak peduli pada sepasang mata yang terus memerhatikannya hingga Marwa menghilang dari pandangan. “Pa, kamu lihat nggak wanita yang lewat barusan?” tanya sang wanita pada suaminya. “Iya, memangnya kenapa?” “Aku kok merasa mengenalny