Ayuna menatap ke arah Gio dengan manik mata memancarkan harapan besar. Semoga ucapan yang keluar dari mulut bosnya ini akan memberinya kemudahan atau bahkan bisa keluar dari kungkungan tugas ini. “Jadi apa yang kau harapkan Ayuna?” bola mata Ayuna membesar, apakah ini benar-benar akan menjadi kesempatannya untuk keluar dari tekanan Gio? Ayuna menelan ludahnya, dia menjadi gugup. Haruskan dia mengatakan jika dirinya sudah tidak ingin lagi berada di sekitar bos yang tidak tahu aturan itu? “Bicaralah.” Sekali lagi Gio memintanya untuk menjawab, saat Ayuna hanya diam mematung. “Sa..saya tidak ingin bekerja di sini lagi pak?” jawaban itulah yang tiba-tiba keluar dari mulutnya, ya semoga jawaban itu bisa membantunya menghindari sekretaris dan bos yang menyebalkan sekaligus. Iya semoga itu ja